Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso,H. Harimas menerapkan kebijakan SMP Negeri yang siswa barunya melebihi kuota, agar mentransfer kelebihan siswanya pada SMP yang masih memiliki kuota menerima siswa.
Hal itu dilakukan Harimas karena pihaknya ingin menghilangkan stigma sekolah favorit dan tidak favorit. Ia juga ingin menyebarkan anak-anak pintar di seluruh sekolah-sekolah sehingga terjadi pemerataan pendidikan.
“Anak pintar itu penting di semua sekolah, di samping bisa mengembangkan diri lebih leluasa juga mengatrol teman-temannya yang masih tertinggal secara akademik. Bagus sekali dalam membangun rasa kesetiakawanan,jadi saya berharap bisa bernagi dengan sekolah lain, “harapnya.
Baca juga :
- Bupati Bondowoso Pastikan Insentif Guru Ngaji Cair Sebelum Idul Fitri
- Berbagi Kebahagian Dibulan Ramadan ,Simbolis Bupati Bondowoso Bagikan Ratusan Peket Sembako
- Tegas, Bupati Bondowoso Sampaikan Efisiensi Bukan Penghalang
- Kadispendik Paparkan WFH Tenaga Pendidikan dalam Raker Bersama Bupati Bondowoso
- Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Bupati Bondowoso Minta ASN Terus Berinovasi dan Berkreasi
Menurut dia sistem ini akan sangat baik untuk meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di pinggiran. Stigma sekolah favorit dan tidak, kata dia, pun akan hilang berkat beleid baru ini.Tak beda jauh dengan keinginan pemerintah pusat tentang mengatur sistem zonasi.
“Seperti kalau di sini, SMP 1,2 dan 3 yang kelebihan murid, sedangkan SMP 4,5,6 dan 7 itu kekurangan murid. Sehingga langkah-langkah saya terhadap SMP-SMP yang belum memenuhi kuota, pada saat penutupan pendaftaran, banyak kelehiban murid itu, supaya bisa ditranfers kepada yang kekurangan,” pungkasnya.