Bondowoso – KH. Hasan Abdul Mu’iz pengasuh Pondok Pesantren (PP) Sayyid Muhammad Almaliki Koncer, Bondowoso,Jawa Timur menyampaikan bahwa interpelasi merupakan hak DPR ,tidak ada yang bisa menghalangi hak itu selama sudah sesuai dengan regulasi.
Kendati demikian KH. Hasan juga menjelaskan bahwa masyarakat juga punya hak sebagai warga negara yang menjunjung tinggi Demokrasi.
“ Kita hidup di negara demokrasi punya hak untuk menyampaikan suara, yang penting tidak melanggar ,saya tidak menyatakan bahwa saya akan memimpin People Power ,saya hanya menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan jika kemudian itu interplasi bergulir tidak menutup kemungkinan kekuatan masyarakat yang istilah saya full power itu kemudian akan kembali menguat ,” jelasnya usai mengikuti Rapimcab III PPP di Hotel Palm,Minggu 10/11/2019.
Ketua Relawan Sabar ini juga mengatakan bahwa pada masa pencalonan Kiyai Salwa sebagai cabup pada tahun 2018 relawan akan kembali menguat.
“Alhamdulillah itu akan kembali menguat karena saya tahu betul ,bagaimana Kiyai didukung oleh grup dan para pendukungnya .Feeling saya Kyai akan semakin kuat,” ungkapnya.
Menurutnya interplasi jangan diartikan negeri , maksudnya full power ,kekuatan masyarakat yang ingin menunjukkan kepada publik bahwa kekuatan yang mendukung karena kecintaanya kepada Kiyai (Bupati Bondowoso-red).
“Insyaallah ini ada di masyarakat bawah ,kan hanya untuk menunjukkan kekuatan bahwa masyarakat itu ,begitu mencintai Kyai, dan masyarakat begitu sayang kepada Kiai sebagai Bupati maka, tentu apapun yang mengusik orang yang dicintainya pasti akan ada reaksi,”tegasnya.
Pihaknya menilai People Power mempergunakan hak , Ia mencontohkan bahwa negara demokrasi seperti halnya turun ke jalan hal yang wajar ,bahkan Ia mengaku berapa hari yang yang lalu turun ke jalan untuk memeriahkan Maulid,
Ditempat yang sama Bupati Bondowoso KH.Salwa Arifin menanggapi keberadaan interpelasi menyatakan belum menerima surat terkait hal tersebut.
“Belum menerima surat,tidak ada persiapan ,mungkin hanya temen – temen mempelajari dulu apa yang dipertanyakan, secara hukum bagaimana, jadi temen – temen mempelajari tentang apa materinya sehingga ada interpelasi,” kata oang nomor satu di Bondowoso ini.
Putra kelahiran Bondowoso ini menghimbau terkait People Power kepada masyarakat jangan sampai terjadi,”Kasihan masyarakat ,hormati jangan pernah mau digerakkan jelek, kasihan mereka ini ,takut ada tindakan – tindakan diluar dugaan mereka menjadi korban kan rugi sendiri,” himbaunya.
Bupati mengaku kurang menghendaki People Power ,sekalipun itu dilakukan karena kecintaan kepada bupati jika terusik jelas mereka pasti akan muncul ,” Tapi saya pribadi kurang menyukai ,mudah – mudahan tidak terjadi, baik Interplasi ataupun People Power,” harapnya.