Bondowoso – Generasi muda atau yang saat ini bisa disebut pemuda milenial menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan. Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak generasi muda, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pertanian (Diperta) Bondowoso Hendri Widotono saat memberikan materi pelatihan pada 45 generasi melenial di aula Diperta Bondowoso ,Jawa Timur,Kamis 10/10/2019.
Kegiatan bertajuk Pelatihan anak tani remaja (PATRA)tersebut sebagai antisipasi pertanian yang mulai ditinggal generasi muda.
Menurut Hendri generasi milenial dilatih tentang dasar-dasar usaha tani pertanian.Anak muda menurutnya cenderung senang pada dunia ITE dan perkantoran sehingga meninggalkan dunia pertanian yang terkesan tidak punya masa depan.
“Maka hari ini, Dinas pertanian ambil bagian, membekali generasi muda dengan pendekatan pertanian berbasis IT dan mekanisasi pertanian, biar pertanian tidak ditinggal generasi milenial,”harapnya.
Hendri juga menyampaikan bahwa membangun pertanian memang amat penting. Terlebih di era revolusi industri yang ke-empat ini atau biasa disebut juga Industri 4.0. Revolusi industri ini ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang terintegrasi dengan jaringan internet.
” Sektor pertanian juga perlu beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Pasalnya, pertanian tak mungkin bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi,”ungkapnya.
Di era keterbukaan informasi pada pertanian 4.0, sistem informasi pertanian dan mekanisasi pertanian menjadi tools yang sangat strategis bagi institusi pendidikan di bawah Kementrian Pertanian.
” Petani melenial diharapkan menjadi agents of changes dalam pembangunan pertanian, dengan mengunakan ITE generasi melenial diharapkan tertarik untuk berkiprah dibidang pertanian,”pungkasnya.
