Banyuwangi -Sampah merupakan permasalahan di masyarakat, dan jika tidak diatasi pastilah akan bagaimana jadinya. Itu sebabnya masyarakat berupaya bagaimana penanggulangan terhadap sampah tersebut.
Dari itulah Pemerintah Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh mengadakan studi, tiru pengelolaan sampah di Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar pada hari Senin, 23 Desember 2019. Momen ini diprakarsai oleh Ketua BPD Desa Kemiri Adi Cahyono, S.Sos, SH, MH. dan Seksi Pemerintahan BPD Desa Kemiri Agus Supriyanto.
Di sini akan terlihat adanya bermacam-macam sampah ada di sana, lantaran sampah yang ada di Desa Tembokrejo itu merupakan sampah kiriman dari berbagai penjuru.
Dengan adanya teknologi modern yang menggunakan mesin pengurai sampah, maka sampah dari berbagai jenis itu akan diurai dan dipilah-pilah dari jenis daun, plastik, dan jenis sampah yang lain. Pengelolaan sampah di TPSP ( Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu ) Tembokrejo, Muncar mulai pemilahan, pengemasan hingga pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomis.
Sampah organik dimanfaatkan untuk kompos dan budidaya larva lalat black soldier fly yang memiliki kemampuan mengurai sampah. Adapun yang non-organik dipilah untuk dijual.
Pada kesempatan ini Agus Supriyanto dari BPD Desa Kemiri, Seksi Pemerintahan yang juga pengusaha kecap itu, telah membawa produk kecapnya itu untuk sebagai souvernir.
Kecap produk unggulannya yang diberi merk Cap Putri dihasilkan dan diolah dari bahan-bahan yang ada di Banyuwangi. Baik itu kedelai, gula merah, tepung, garam, NA Benzoat, rempah-rempah dan air. Hasil produk kecap Cap Putri ini dikemas dalam bentuk botolan. ” Sementara ini hasil produksi kecap Cap Putri ini telah banyak kami kirim untuk Jawa dan Bali sesuai permintaan pasar”, ungkap Agus dengan bangganya, kemarin. (reny)
