Bondowoso – Wakil Bupati Bondowoso H.Irwan Bachtiar Rahmat menyampaikan bahwa pihaknya akan mengerakan relawan berbasis IT dalam pendataan warga miskin.Di era 0.4 industri degital ini kita harus mampu memberi trobosan dengan pembanding yang jelas.Hal ini menurutnya salah satu cara lepas dari kota tertinggal dengan pelayanan yang baik terhadap warga miskin.
“Jika hanya melibatkan birokrasi dan kepala desa saja dalam pendataan maka keobjektifanya diragukan, karena mungkin tim suksesnya dimasukkan, yang bukan tim sukses tidak dimasukan, jika kita mengunakan relawan yang melenial punya idialisme tidak punya kepentingan,” jelasnya di Balroom Ijen Viuw , Kamis 11/04/2019.
Wabup menjelaskan bahwa untuk mendapatkan bantuan harus PDT sehingga bantuan tidak tumpang tindih, semua warga negara punya hak yang sama, maka tidak baik jika hanya kita berdasarkan like and this like atau kedekatan semata.
Untuk warga miskin di Bondowoso tidak hanya bisa dengan mengandalkan APBD, karena baru akan tuntas 70 tahun kedepan, untuk itu pihaknya menggagas program Bondowoso Bersedekah .
“Siapapun bisa menyumbang , dan jangan kawatir semua akan terintegrasi dengan baik, pendistribusian bantuannya juga akan mengunakan IT dengan data PDT maka tidak akan ada yang mendapatkan bantuan dobel hanya karena tim suksesnya, bisa rusak negara ini jika masih seperti itu,” tegasnya.
Disingung tentang rumitnya pelayanan kesehatan untuk warga miskin, Wabup mengagu sudah memerintahkan kepada pihak rumah sakit , jangan sampai ada warga miskin yang tidak terlayani saat sakit.
“Tidak boleh lagi ada uang pertangungan , macam-macam di rumah sakit, pasien miskin wajib dilayani, jika masih ada laporkan pada saya,” tegasnya.
