Beranda Lensa Nusantara Biaya Rapid Terlalu Mahal, Puluhan Sopir Truck Pengangkut Logistik Tujuan Bali Protes

Biaya Rapid Terlalu Mahal, Puluhan Sopir Truck Pengangkut Logistik Tujuan Bali Protes

IMG-20250408-WA0090

 
Banyuwangi – Puluhan sopir truck dengan tujuan pulau Dewata, Bali yang mengangkut logistik memprotes di pintu masuk terminal bus ketapang kalipuro, Jumat malam (19/06/2020).
Pasalnya, para sopir truck logistik yang keluar masuk Pulau Dewata Bali menyeberangi Selat Bali menggunakan kapal ferry selalu diminta surat keterangan rapid test di Pelabuhan ASDP dan sebelumnya diadakan pemeriksaan dokumen yang diarahkan ke terminal bus kalipuro.
Sedangkan surat keterangan rapid test hanya berlaku seminggu seharga kurang lebih Rp. 300.000, padahal para sopir truck logistik dalam seminggu bisa empat kali keluar masuk Pulau Bali.
Merasa ribet keluar masuk Pulau Bali akhirnya puluhan sopir truck logistik berinisiatif adakan demo sebagai bentuk rasa kecewanya yang sangat mendalam terhadap pelayanan penyeberangan ketapang.
Farid Hidayat selaku Humas Lintas Komunitas mengatakan, ” Harga rapid test Rp. 4.000.000 dengan isi 25 pcs = @ Rp. 160.000 / pcs
Lah di Rumah Sakit biayanya antara 280.000 sampai 300.000
Ya maklum kalau kami adakan protes,” Kesalnya.
Lukman selaku sopir dari Jembrana Bali, mengaku sangat kecewa atas pelayanan yang dinilainya bernuansa pungli atau pungutan liar itu.
“Saya dan teman – teman pengangkut logistik angkutan amat kecewa dengan kebijakan yang tidak berpihak kepada kami sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antar sopir khususnya Jawa Bali. Sedangkan kami melewati beberapa provinsi di Jawa, tidak ada kebijakan seperti di Bali yang menyusahkan para pejuang tranportasi angkutan logistik ini kok,” ungkapnya kesal.
Dan hal senada juga dirasakan Lukman yang mempertanyakan, “Kenapa hanya Kabupaten Jembrana bisa menggratiskan Rapid Tes sedangkan Kabupaten lainnya tidak bisa meniru Kabupaten Jembrana, disitulah yang membuat kami kami bertanya – tanya,” ujar nya polos.
Begitu juga dengan P3MP yang mengungkapkan perasaan kekecewaan mengatakan,
“Sampai kapan pengemudi bebas dari berbagai exploitasi dari berbagai pihak, diberbagai kesempatan dan diberbagai tempat ?
Ini salah satu bentuknya ?
Tidak sadarkah kita bahwa peran pengemudi membawa kehidupan bagi Bangsa dan Negara
ini. Seisi pasar tradisional dan swalayan. Barang ekspor dan import semua terdistribusi
oleh pengemudi bahkan dibawah bayang – bayang ancaman covid 19 pada saat sekarang pun tidak menyurutkan pengabdiannya bagi Bangsa dan Negara.Jangankan jasanya, eksistensinyapun disepelekan”. jelasnya.
Sedangkan pihak tim pemeriksa dokumen surat rapid test dari Pemerintah Provinnsi Bali yang ditempatkan di Terminal Bus Ketapang Kalipuro, mengatakan, “Kami disini melaksanakan instruksi Presiden RI Joko Widodo yang menginstruksikan untuk melakukan rapid test, khususnya di beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki kasus COVID-19 yang tinggi, melalui Pemprov Bali. Kita disini hanya melaksanakan perintah atasan kami yang selalu berkoordinasi dengan otoritas pengambil kebijakan pemerintahan yang di Bali yaitu Pemprov Bali,” Imbuhnya.
Sementara aksi protes para sopir angkutan logistik antar pulau Jawa – Bali tersebut dijaga ketat oleh pihak Aparat Keamanan dari Kepolisian Banyuwangi, DLLAJ, Pangkalan TNI AL Banyuwangi. (mam/ans)

1744129950993