Tertimbun 30 Tahun di Loteng, Koper “Harta Karun” Sang Pelukis Dunia

 TIDAK sering kita mendapat kiriman gambar-gambar yang membuat kita terkesima, terlebih yang diambil puluhan tahun lalu.

Namun, kali ini itulah yang terjadi: gambar-gambar hitam dan putih yang indah dan begitu lama tersembunyi, tertimbun di sebuah loteng yang menunggu untuk dibawa keluar dan dinikmati.

Foto-foto ini diambil oleh John Turner, seorang manajer properti yang dulu bekerja di pusat kota London, yang baru-baru ini foto-foto karyanya ditemukan oleh putrinya, Liz dan suaminya, Martin Carroll.

Setelah John Turner meninggal dunia pada 1987, jandanya, Betty, memberikan sebuah koper kepada suami-istri itu.

Di dalam koper itulah, sekilas tampak foto-foto keluarga dan foto-foto lain yang diabadikan John Turner untuk klub fotografinya. Semua karyanya di dalam koper itu disimpan begitu saja di loteng selama 30 tahun.

“Setelah bersih-bersih pada tahun lalu, saya lalu menelusuri laci-laci untuk menyelamatkan foto-foto keluarga yang layak disimpan,” kata Martin Carroll yang pernah bekerja sebagai fotografer industri komersial.

“Betapa terkejutnya saya atas apa yang saya temukan, atas lembar-lembar foto yang kemudian saya lihat satu demi satu.”

Foto-foto itu diyakini diambil ketika Turner bekerja sebagai manajer properti, di sela-sela perjalanannya dari satu lokasi ke lokasi lain.

Martin dan Liz tidak yakin apakah ayahnya pernah menunjukkan karya-karya itu kepada orang lain—tetapi setelah dikeluarkan dari loteng, pasti banyak yang ingin melihatnya.

Mereka merasa foto-foto itu benar-benar layak untuk diketahui umum agar John dihargai sebagaimana seharusnya seorang fotografer berbakat. Mereka juga berharap untuk menyelenggarakan pameran karyanya suatu waktu.

“Kami harus menambahkan bahwa, setelah melihat semua negatif, dia tampaknya hanya mengambil satu jepretan saja untuk setiap subjek,” kata Martin.

Martin telah memindai negatif-negatif asli karena ternyata banyak yang tidak dicetak, hanya dibuat cetakan kontak, yang memberikan gambaran selintas tentang karya-karya John Turner.

Turner berkarya dengan berbagai format, dari 35 mm hingga rol film 6 cm x 9 cm, sering menggunakan kamera lipat, serta Leica dan Rollei.

Putrinya Liz merasa mereka telah mendapat gambaran John Turner yang sebenarnya.

“Foto-foto ini adalah siapa ayah saya sebenarnya,” katanya. “Foto-foto itu menunjukkan bakat seninya yang tersembunyi.”

Liz mengatakan kepada saya bahwa sebagai anak muda pada 1930-an ayahnya tinggal di jantung kota London, Carnaby Street, dan menjalani “hidup bohemian”. Dia biasanya mengenakan kemeja biru gelap dan dasi kuning ke Paris dengan kereta perahu, Golden Arrow.

Setelah menikah, ia mengambil pekerjaan tetap dan seperti yang dikatakan Liz, mengenakan “topi bowler”.

Dia selalu menenteng kamera di tangan, tetapi Liz mengira ia mengambil foto-foto untuk klub fotografi lokal di Bromley, yang merupakan hal biasa untuk periode itu.

Gambar-gambar karya Turner menyajikan kilasan perjalanan indah ke London masa pra-perang London, dan jauh sebelumnya. Kemampuannya untuk menangkap momen jitu tidak tertandingi, seperti yang ditunjukkan dalam gambar-gambar di sini.

Putrinya, Liz, menduga-duga mengapa ayahnya jadi begitu.

“Di dalam barang miliknya ketika dia meninggal, ditemukan katalog untuk pameran surealis pertama di London, selama tahun 1920-an,” katanya.

“Bisa jadi, melihat hal itu membuat matanya terdorong untuk menyimak dan menangkap hal-hal yang unik?”(erh)

Related posts

Jaga Stabilitas Produksi Pangan,PJ Bupati Bondowoso Naik Red R4 Coba Olah Lahan Ketela Pohon

PJ Sekda Tegaskan ,Jika Anggaran Sesuai Regulasi Pasti Dieksekusi

PJ Bupati Bondowoso Sampaikan Nota Penjelasan Pertangungjawaban Pelaksanaan APBD 2023