Selamatan Desa,Warga Glingseran Kompak Bahagiakan Anak Yatim

Bondowoso – Selamatan desa merupakan suatu pembelajaran bagi semua umat manusia dalam menghargai para leluhur dan orang tua. Oleh karena itu, budaya ini harus terus dilestarikan di tengah-tengah masyarakat.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Glingseran Wringin ,Bondowoso ,Jawa Timur Sulaedi, ketika menggelar selamatan desa Glingseran ,Minggu ,15/9/2019.

 

“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh masyarakt  dalam melestarikan salah satu budaya kekayaan daerah,namun kali ini sepakat dari dusun per dusun membahagian anak yatim, katanya.

 

Menurut  Sulaedi, selamatan desa merupakan  budaya asli yang dimiliki oleh daerah Kabupaten Bondowoso. Dalam pelaksanaannya biasanya diisi dengan tasyakuran dan haul para sesepuh desa dan para ahli kubur di suatu desa yang sedang melaksanakan selamatan desa.

 

“Jangan hitung-hitungan biaya untuk kegiatan seperti ini. Selamatan desa seperti ini sangat penting karena doa kita semua ini selalu ditunggu oleh para pendahulu kita,” jelasnya.

 

Sulaesi  menegaskan bahwa di era digital saat ini orang tua pada umumnya sedang dihadapkan pada masalah yang besar dalam mendidik anak. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi sangat mempengaruhi kecerdasan. Terlebih kecerdasan anak saat ini jauh melebihi kecerdasan orang tuanya, bahkan anak zaman sekarang lebih cepat baligh daripada masa orangtuanya dulu.

 

“Namun kecerdasan itu tidak diimbangi dengan akhlak yang baik, sehingga potret zaman saat ini adalah akhlak dan ilmu seorang anak tidak selaras karena anak sekarang pendidikan akhlaknya kurang,” tegasnya.

 

Lebih lanjut  Sulaedi menegaskan seharusnya hal ini menjadikan kekhawatiran tersendiri bagi orang tua saat ini dalam mendidik anak. Oleh karena itu disarankan orang tua agar memasukkan anak-anaknya yang sudah baligh ke pesantren-pesantren agar mendapatkan pendidikan akhlak dan agama yang cukup.

 

“Memang berat awalnya namun saya tidak ingin menjadi orang tua masyarakat glingseran yang tidak gagal. Lebih baik menangis hari ini menyantuni dan menasehati  anak -anak yatim dari pada menangis esok di akhirat,” pungkasnya.

 

Untuk diketahui selamatan desa dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan para janda yang bekerjasama dengan Alumni SMPN 2 Bondowoso, dilanjutkan dengan mengarak anak yatim menaiki kuda  dan odong-odong mengelilingi desa Glingseran yang diikuti oleh kirap tumpeng dan gunungan dari masing-RT .

 

Selanjutnya tumpeng dan gunungan diantar kepada para guru ngaji dan yang lain dimakan bersama.

 

Kegiatan selamatan desa diakhiri dengan pagelaran ludruk Putra Famili dengan lakon Dewi Rengganis.

Related posts

Ketua KPU Bondowoso Lantik 115 PPK untuk Pilkada 2024

Ketua DPC PKB Bondowoso Mengaku Belum Kantongi ” Ijin Tertulis ” Bacabup Pilkada 2024

“Semalam di Desa Kretek” Cara Pemkab Bondowoso Dekatkan Layanan bagi Masyarakat