Bondowoso, Kelangkaan serta penurunan sunsidi pupuk yang dikeluhakan masyuarakat mengerakkan sosok politisi Gaek Bambang Suwito,Betapa tidak ia turun langsung menemui masyarakat untuk memberikan motivasi kepada para petani.
Hal itu dilakukan Bambang Suwito dalam sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan limbah peternakan(Bio Urine) untuk pertanian organik di Desa Kupang,Pakem Bondowoso,Jawa Timur,Jum’at 7/02/2020.
“Sekedar memberi motivasi kepada calon anggota program mandiri pupuk, karena sebenarnya di desa itu pupuk melimpah cuma belum dikelola dengan baik, aneh kalau mereka teriak pupuk langka,” ungkap ketua Fraksi PDIP ini.
Menurutnya ,pihaknya hanya mengawali dengan beberapa petani yang komitmen untuk melaksanakan program tersebut. dari 7 dusun, per dusun di coba 10 orang.
“Kita awali dengan per dusun 10 orang, mereka akan dibantu terpal karet ukuran 2×3, bak penampung plastik, timba dan curigen 30 liter sebanyak 3-5 curigen, kemudian mereka akan di bimbing oleh PPL Pertanian yang ada di desa, jika ini sukses tahun depan kita tingkatkan lagi jumlah anggotanya,”jelas anggota komisi III DPRD Bondowoso ini.
Dicontohkan petani itu punya lahan berarti punya modal, sebenarnya mereka tidak pantas masuk kategori warga miskin yang setiap musim minta disubsidi ,diharpakan seberapapun pemberian diterima .
“Namanya diberi ya diterima saja, sampai kapan petani akan tetap dimanja oleh pemerintah. Harga bio urine saat ini berkisar 45 rb/liter, jika se ekor sapi memproduksi urine sedikitnya 2 liter, berapa ribu sapi yg dipelihara petani,lumayan, kalaupun tidak dijual bisa dimanfaatkan sendiri untuk tanamannya,” imbuhnya.
Dikatakan bangsa ini sudah lumayan tua, usia 75 tahun sejatinya jangan maunya di manja.
“Saya berharap kelompok ini berhasil,jika berhasil insyaallah warga yang lain akan meniru tanpa bantuan peralatan nantinya mereka akan beli sendiri,”pungkasnya.