Pasangan SABAR Tegaskan ,Tidak Akan Ada Lagi Aduan Sapi di Bondowoso

Bondowoso – Masyarakat Bondowoso tidak bisa lepas dari hewan yang bernama Sapi, karena sapi merupakan cikal bakal berdirinya kota tape ini. Konon, Ki Ronggo membabat Bondowoso hanya bermodalkan Sapi, Benih jagung dan benih padi yang ditaburnya sepanjang jalan dari besuki ke daerah perbukitan, lembab yang kini disebut arak -arak. Dalam perjalanan, Ki Ronggo bersama santri-santrinya menemukan lahan becek, kemudian Ki Ronggo meminta santri-santrinya untuk mengeraskan lahan tersebut yang kini menjadi alun-alun Bondowoso. Dengan gembira, santri-santri Ki Ronggo mengerjakan perintah sang kiai sambil menonton Aduan Sapi.

Di bagian utara kabupaaten Bondowoso, tepatnya di kecamatan Tapen kita dapat menjumpai arena Aduan Sapi yang luasnya sekitar 2 Hektar sudah tidak terpakai , biasanya masyarakat menyaksikan aduan sapi dilakukan oleh 2 ekor sapi yang saling menanduk, namun tidak ada sedikitpun darah yang menetes sehingga atraksi ini bisa disaksikan oleh siapapun. Terlebih lagi, atraksi tradisional ini selain sebagai hiburan bagi masyarakat Bondowoso, juga mempunyai daya tarik kepariwisataan. Sekaligus melestarikan tradisi budaya masyarakat.
Namun kebudayaan ini mendapat teguran keras dari MUI kabupaten Bondowoso, dan akhirnya dihentikan melalui Perada  No.19 Tahun 2002 karena lebih mengarah kepada perjudian daripada kebudayaan dan hiburan. langkah yang dilakukan pemerintah daerah itu dianggap tidak tepat oleh aktivis-aktivis kebudayaan. karena Aduan sapi merupakan Kebudayaan asli Bondowoso dan juga sebagai identitas Bondowoso.
Seiring pergantian pemimpin di Republik Kopi  issu  Aduan sapi mulai berkembang kembali .Usai Rapat Paripurna Istimewa Pengumuman Hasil Pengesahan Pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso Masa Jabatan Tahun 2018-2023 di Graha Paripurna DPRD Bondowoso , Bupati dan wakil Bupati terpilih  mengadakan jumpa pers dengan awak media online, cetak maupun elektronik .Jumpa Pers tersebut di gelar bagi semua awak media bertempat diruang rapat fraksi DPRD Bondowoso,Senin 30 Juli 2018.
Terkait maraknya issu aduan sapi yang akhir-akihir ini banyak menjadi perbincangan diwarung-warung kopi maupun media sosial H.Irawan Bahtiar Raman ,SE.MsI menegaskan bahwa masalah aduan sapi sudah final.
“Untuk aduan sapi sudah menjadi kesepakatan kita ( Bupati dan Wakil Bupati terpilih)tidak akan ada lagi di Bondowoso , karena lebih banyak mudhodrotnya bagi masyarakat Bondowoso,” tegasnya.
Pasangan SABAR menghargai Perda yang sudah ditetapkan tentunya ini adalah harapan sebagian besar masyarakat Bondowoso ,”Akan kita pertahankan perda tentang aduan sapi ini , jadi sekali lagi saya tegaskan di Bondowoso tidak akan ada lagi aduan sapi,” pungkasnya.
Ditempat terpisah Bambang Suwito Wakabid Pemenangan Pemilu ini menyampaikan ,” Logikanya Bupati kita seorang Kyai,, apa ia aduan sapi akan diadakan lagi,hal ini juga sudah merupakan kesepakatan para ulama di Bondowoso, penetapan Perda itu tidak asal , tentu sudah melalui kajian , yang jadi pemikiran kita saat ini , bagaimana memfungsikan lahan aduan sapi yang kurang lebih 2 hektar tersebut dapat menghasilkan PAD dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar ,” ungkapnya.
Menurut Bambang , jika lahan tersebut digunakan untuk pertanian , dan digarap oleh masyarakat dengan bagi hasil bersama pemerintah saya rasa lebih bagus,” Selain membuka lapangan kerja bagi masyarakat, juga ada pemasukan pada PAD kita, jika dibiarkan seperti saat ini saya khawatir malah aset daerah ini akan dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertangung jawab dengan kegiatan yang tidak kita harapkan,” tukasnya.

Related posts

Jaga Stabilitas Produksi Pangan,PJ Bupati Bondowoso Naik Red R4 Coba Olah Lahan Ketela Pohon

PJ Sekda Tegaskan ,Jika Anggaran Sesuai Regulasi Pasti Dieksekusi

PJ Bupati Bondowoso Sampaikan Nota Penjelasan Pertangungjawaban Pelaksanaan APBD 2023