PAD Terbesar Bondowoso Diharapkan dari Pariwisata,Harry Patriantono : Lebih Dinilai dari Multiplier Effect

Bondowoso – Perhatian Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengutamakan pada upaya memaksimalkan segala bidang yang berpotensi dalam menunjang pendapatan asli daerah (PAD) hal ini bisa dilakukan dengan memprioritaskan bidang Pariwisata,
Wakil Bupati Bondowoso H.Irwan Bachtiar Rahmat menyampaikan ,”Sudah menjadi tujuan kita,Bondowoso peningkatan PAD dari pariwisata,PAD kita diharapkan terbesar dari sektor pariwisata” jelasnya.
Menurut Wabub dengan adanya perbaikan disektor wisata secara otomatis akan meningkatkan PAD,” Untuk ke type B kita akan upayakan masuk di Bapemperda akhir 2019,” tegasnya,Senin 19/11/2018.
Sementara itu Harry Patriantono menyampaikan jika nantinya akan menjadi akan type B ini berdampak positif pada peningkatan PAD.
Pembanguna Kepariwisataan menurut Harry adalah Salah satu Prioritas utama di era pemerintahan saat ini menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Bondowoso .
Kata Harry rekomendasi usulan dari Type C ke B itu adalah hal yangg sangat dibutuhkan ,” Sangat – sangat dibutuhkan karena paling tidak harus ada kabid ODTW (obyek daya tarik wisata), ada kabid pemasaran dan promosi,kabid pengembangan SDM serta 2 kabid di bidang Pemuda dan bidang olahraga,” imbuhnya.
Pariwisata adalah solusi ruang terbuka hijau dan ruang publik ,Ketika kita berbicara tentang Pariwisata Bondowoso, kita bicara juga tentang destinasi wisata yang menarik, namun sayangnya  masih kurang maksimal dalam pengembanganya,” Jika berubah menjadi type B insyaallah akan lebih terfokus dalam tiap bidangnya tentu saja akan berdampak pada peningkatan PAD kita,”ungkapnya.
Jangan hanya melihat pada pendapatan karcis masuk di tempat wisata namun menurut Harry lebih kepada Multiplier effects,” Multiplier effec yang saya maksudkan adalah suatu kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain,” jlentrehnya.
Dijjelaskan bahwa industri pariwisata akan menggerakkan industri-industri lain sebagai pendukungnya. Komponen utama industri pariwisata adalah daya tarik wisata berupa destinasi dan atraksi wisata, perhotelan, restoran dan transportasi lokal. Sementara komponen pendukungnya, mencakup industri-industri dalam bidang transportasi, makanan dan minuman, perbankan, atau bahkan manufaktur.
“Semuanya dapat dipacu dari industri pariwisata.Apalagi sampai type A jelas memberikan nilai pengganda atau multiplier effect. Analisis nilai  (multiplier) adalah salah satu ukuran ekonomi yang dapat dipakai untuk melihat peran sektor produksi Restoran dan Hotel dalam sistem ekonomi wilayah,” ujarnya.
Dari data multiplier effect dapat di lihat bahwa secara umum sektor pariwisata selalu memberikan effek pengganda (multiplier effect). Dengan cakupan kegiatan yang sangat luas yang dimiliki oleh pariwisata, sumbangan dari sektor tersebut dapat dioptimalkan untuk memberikan efek berganda (multiplier effect) dalam berbagai sektor ,” Misalnya, makin luasnya kesempatan usaha. Lapangan usaha yang dapat tumbuh guna menyediakan keperluan wisatawan cukup luas antara lain hotel, restoran, biro perjalanan, pramuwisata, tempat rekreasi, tempat penukaran uang, pengusaha angkutan, toko cinderamata, pusat pembelanjaan, dan pembentukan kelompok kesenian. Dengan makin luasnya lapangan usaha maka akan semakin luas juga kesempatan berusaha,”katanya.
Selain itu menurut Harry makin luasnya lapangan kerja. Pariwisata dapat memperluas lapangan usaha, untuk menjalankan usaha-usaha tersebut dibutuhkan tenaga kerja. Lapangan kerja yang tercipta tersebut tidak hanya yang langsung berhubungan dengan pariwisata, tetapi juga di bidang lain yang tidak langsung berhubungan dengan pariwisata.
,”Jelas ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Pembelanjaan dan biaya yang dikeluarkan wisatawan selama perjalanan dan persinggahannya seperti untuk hotel, makan, dan minum, cinderamata, dan angkutan akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah,yang terpenting adalah sibnergitas OPD dalam upaya peningkatan pariwisata ini sangat dibutuhkan,” pungkasnya.
 
 
 

Related posts

Ketua KPU Bondowoso Lantik 115 PPK untuk Pilkada 2024

Ketua DPC PKB Bondowoso Mengaku Belum Kantongi ” Ijin Tertulis ” Bacabup Pilkada 2024

“Semalam di Desa Kretek” Cara Pemkab Bondowoso Dekatkan Layanan bagi Masyarakat