Orangtua Joni si Pemanjat Tiang Bendera Asli Timor Leste, Namun Memilih Indonesia

KUPANG – Aksi heroik Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni yang memanjat tiang bendera merah putih yang tak berkibar saat upacara peringatan HUT ke-73 RI di perbatasan Motaain Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengundang decak kagum masyarakat.
Bocah kelas 7 SMPN Silawan itu ternyata berdarah Timor Leste karena terlahir dari pasangan orang tua bekas pengungsi Timor Timur yang memilih tetap berdomisili di Indonesia setelah tanah kelahirannya itu berpisah dari NKRI pascajajak pendapat 1999.

“Sejak mengungsi pasca-Timor Timur lepas dari pangkuan RI, pasangan ini memilih menetap di Silawan, Kabupaten Belu,” kata seorang sumber   dari Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu.

Meskipun hidup sederhana di sebuah gubuk tua, namun kedua orang tua itu bisa terus mendidik anaknya, termasuk mengajarinya untuk terus menjunjung tinggi nasionalisme kebangsaan.


“Sama seperti orang tuanya yang juga tetap setia kepada merah putih dan NKRI dan meninggalkan tanah kelahiranya di Timor Leste untuk menetap di Indonesia,” katanya lagi.
Tanpa ada perintah dan komando dari siapapun, sang bocah sigap berinisiatif membuka sepatunya dan berlari menuju tiang yang kemudian dipanjatnya. Joni lalu menyambung utas tali yang telah putus. Aksi bocah itulah yang bisa menetralkan suasana tegang di saat upacara yang diinspektori oleh Wakil Bupati Belu JT Ose Luan.
“Ya, bocah Yohanes telah menyelamatkan merah putih di peringatan hari yang paling bersejarah bagi bangsa Indonesia itu,” katanya.
Kejadian bermula saat memasuki puncak acara pengibaran bendera. Peserta upacara terdengar riuh karena utas tali yang digunakan untuk menggerek bendera ke puncak tiang putus. Namun karena insiden itu terjadi setelah para petugas pengibar mengikat tali bendera ke utas tali gerek dan dinyatakan siap maka peserta pun tetap melanjutkan upacara dengan menyanyi lagu Indonesia Raya.
Meskipun lagu terus dinyanyikan namun bendera tak tergerek hingga ke puncak tiang. Mendengar riuh dan ributnya peserta upacara, Joni pun sigap. “Dia (Yohanes) lalu membuka sepatunya dan langsung berlari ke tiang bendera dan langsung memanjatnya,” kata sumber itu.
Saat memanjat Joni sempat berhenti karena kelelahan dan akhirnya dilanjutkan hingga ke puncak tiang dan menyambungkan utas tali yang putus. Bendera akhirnya bisa digerek petugas dan berkibar di puncak tertinggi tiang itu setelah terhenti kurang lebih 30 menit.(qlh)

Related posts

Ketua KPU Bondowoso Lantik 115 PPK untuk Pilkada 2024

Ketua DPC PKB Bondowoso Mengaku Belum Kantongi ” Ijin Tertulis ” Bacabup Pilkada 2024

“Semalam di Desa Kretek” Cara Pemkab Bondowoso Dekatkan Layanan bagi Masyarakat