Kurang Tidur Berbahaya Bagi Tubuh, kalau Kelebihan Bagaimana? Ini Penjelasan Ahli

TIDUR merupakan aktivitas yang wajib dilakukan oleh manusia. Anda wajib tidur untuk menjaga kesehatan serta mengembalikan kembali tenaga yang dibutuhkan tubuh usai melakukan bermacam-macam aktivitas.

Akan tetapi banyak dari mereka ternyata mengalami gangguan tidur. Menurut penelitian, sebanyak 50 hingga 70 juta orang di Amerika Serikat mengalami gangguan tidur. Selain itu sekira sepertiga orang dewasa tidak mendapatkan jam tidur yang cukup.

Menurut hasil penelitian terbaru, orang yang memiliki sedikit dan terlalu banyak jam tidur justru bisa mengalami berbagai masalah kesehatan. Studi baru dari Seoul National University College of Medicine, yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health, meneliti jumlah tidur 133.608 pria dan wanita Korea yang berusia antara 40 dan 69 tahun, dan masalah kesehatan apa yang mereka alami.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria yang tidur selama enam jam atau kurang setiap malamnya memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan sindrom metabolik, seperti gula darah tinggi, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan lemak di sekitar pinggang, daripada orang yang tidur selama delapan jam. Kelompok ini juga memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan pinggang yang lebih besar.

Sementara kelompok yang memiliki 10 jam tidur atau lebih setiap malam, baik pria dan wanita cenderung mengembangkan sindrom metabolik. Khusus untuk wanita memiliki risiko lebih besar kelebihan lemak di sekitar pinggang.

Hasil penelitian bersifat observasional, dan tidak dapat dikatakan dengan pasti bahwa jumlah tidur secara langsung menyebabkan masalah kesehatan. Namun penelitian ini menambah semakin banyak bukti tentang tidur dan dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Pada dasarnya, jika Anda tidur lebih lama di akhir pekan, tubuh Anda mungkin akan melalui “jet sosial,” karena Anda membuat jadwal Anda rusak selama beberapa jam. Namun, penelitian terbaru dari Stress Research Institute di Universitas Stockholm sedikit bertentangan dengan gagasan ini.

Peneliti menemukan bahwa orang yang tidur selama lima jam atau kurang setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih besar daripada mereka yang secara konsisten tidur selama tujuh atau delapan jam.

“Hasilnya menunjukkan bahwa tidur pendek (hari kerja) bukan merupakan faktor risiko kematian jika dikombinasikan dengan tidur pada akhir pekan yang panjang. Ini menunjukkan bahwa tidur di hari kerja pendek dapat dikompensasi selama akhir pekan, dan ini memiliki implikasi untuk kematian.” tutur para peneliti, yang dipimpin oleh Torbjorn Akerstedt, melansir dari Bussines Insider.

Tipe kepribadian manusia juga bisa menjadi faktor lainnya. Misalnya, introvert sering membutuhkan lebih banyak tidur daripada ekstrovert karena mereka menemukan situasi sosial yang sangat merangsang dan melelahkan. Penelitian dari Seoul tidak dapat menentukan berapa sebenarnya jumlah tidur yang ideal untuk kesehatan optimal.

Yang jelas jika Anda merasa seperti membutuhkan lebih banyak tidur, Anda mungkin wajib melakukannya. Terserah pada Anda apakah Anda membiarkan diri Anda memiliki beberapa jam tambahan untuk tidur atau tidak.(mrt)

Related posts

Tak Tangung-Tangung, Pemkab Bondowoso Bakal Salurkan Bantuan Pupuk dari DBH CHT Sebesar 1,2 Miliar

Pemkab Bondowoso Akan Anggarkan Demplot Pertanian Organik di Tiap Kecamatan

Jelang WWF di Bali,Ratusan Personel Polri Disiagakan di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi