BONDOWOSO- Pemkan Bondowoso melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bondowoso mengumpulkan seluruh kepala desa dan tim kewaspadaan di kecamatan dan daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap Ipoleksobud (ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya) di gedung Sabha Bina Praja 2,Selasa,27/08/2019 .
Tampak yang membuka acara terebut yakni Sekertaris Daerah Syaifullah. Turut hadir dalam kesempatan tersebut yakni Asisten 1 Pemkab Bondowoso, Agung Tri Handono, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Bondowoso Aris Agung Sungkowo, dan seluruh camat.
Kepala Bidang HAM, Bakesbangpol Bondowoso, Menurut Rikwanto Sugihartono, menyampaikan bahwa keseluruhan kondisi Ipoleksosbud di Bondowoso aman dan kondusif. Kendati demikian tidak lantas semuanya bisa berleha-leha saja, namun harus terus waspada terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Setidaknya, dilakukan pencegahan secara dini, dengan pendeteksian yang melibatkan seluruh unsur.
“Aman dan kondusif. Akan tetapi konflik yang kita lihat itu kan deteksi dini, dari hal-hal yang mau tumbuh, itu yang kita deteksi. Setidak-tidaknya peran kita, permasalahan itu tidak ada ledakan dulu. Jadi kita ketahui dulu, kemudian kita lakukan pendekatan,” jelasnya.
Dijelaskan, juga bahwa disosialisasikannya perubahan Permendagri nomer 2 tahun 2018 menjadi Permendagri nomer 46 tahun 2019 tentang kewaspadaan dini masyarakat. Dalam peraturan yang lama, disebutkan, bahwa peran intellegen tidak dipakai untuk penanganan kewaspadaan dini masyarakat. Namun dalam peraturan baru justru sebaliknya.
“Tapi dengan perubahan yang baru ini, nomer 46 tahun 2019 ini, boleh menggunakan intellegen boleh menggunakan intellegen negara, intellegen TNI, Polri, dan sejenisnya,” ungkapnya.