Jumlah Pasien Covid-19 Kabupaten Bondowoso Meningkat ,278 Rawat Inap

 

Bondowoso : Jumlah Pasien Covid Bondowoso meningkat , dari peta sebaran terdapat 278 orang dirawat pada Selasa 29/06/2021..Ditengah melonjaknya kasus Covid-19, RSUD Koesnadi Bondowoso hanya memiliki dua dokter anestesi.

Plt. Direktur RSUD Koesnadi Bondowoso, dr. Yus Priyatna, menyampaikan bahwa jumlah teesebut masih perlu ditambah, mengingat seorang dokter anastesi lainnya terkonfirmasi positif Corona.

Ia juga mengatakan bahwa RSUD Koesnadi juga butuh tambahan perawat anestesi sekitar 5-10 orang.

” Mungkin kalau tambahan perawat anestesi 5 atau 10 orang, Bed Occupancy Rate (BOR) kita bisa nambah. Sekaligus mesin-mesin ventilator,” jelasnya.

Menurutnya dari total 10 tenaga yang telah direkrut, pihaknya masih butuh 8 tenaga perawat tambahan, 3 dokter umum dan tenaga penunjang seperti radiografer dan analisis lab.

” Ini hanya untuk RSUD Koesnadi saja. Bukan untuk keseluruhan,” imbuhnya.

Selain tenaga kesehatan, RSUD Koesnadi juga akan menambah sarana dan prasarana lainnya. Tenda darurat berkapasitas 10 bed yang dibangun beberapa waktu lalu, kini telah terisi 6 pasien. Rencananya, pihak rumah sakit akan menambah 1 tenda lagi dengan kapasitas yang sama.

” Jadi, antara SDM dan peralatan harus seimbang,” katanya.

Untuk diketahui, sebaran kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bondowoso terus menanjak. Data Dinas Kesehatan Bondowoso merilis, sebanyak 278 pasien saat ini masih dalam perawatan.

Begitupun grafik kematian dalam sebulan terakhir juga meningkat. Mendekati akhir Juni, jumlah warga yang kehilangan nyawa akibat virus tersebut hampir menyentuh angka 200 korban

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, keberadaan Bed Occupancy Rate (BOR) ICU di RSUD Koesnadi Bondowoso diklasifikasikan dalam zona hitam bersama dengan beberapa kabupaten/kota lainnya.

BOR merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Perhitungannya adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu, sehingga dapat diketahui gambaran penggunaan tempat tidur di rumah sakit tersebut.

Pasalnya, ketersedian bed untuk menampung pasien Corona kini telah terpakai 100 persen.

Saat ini, ketersediaan bed ICU Covid-19 hanya terdapat 5 unit. Padahal, pasien terkonfirmasi Covid-19 terus berdatangan.

” Karena keterbatasan tenaga dan peralatan. Jadi memang nggak bisa nambah bed ICU. Susah,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya menyiapkan dua tenda lapangan dengan kapasitas masing-masing 10 bed. Menyiapkan Paviliun Ijen dengan 58 bed, dan menyiapkan ruang UGD rumah sakit sebagai ruang transit dengan kapasitas 12 bed.

Menurutnya, klasifikasi dalam warna hitam, merah, kuning, hijau pada tabel yang tertera di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, hanya berdasarkan BOR ICU. Bukan secara keseluruhan.

” Kalau dilihat secara keseluruhan, saya yakin tidak hitam. Karena kami punya bed cadangan untuk pasien Covid non ICU,” ulasnya.

Selain itu, RSUD Koesnadi Bondowoso hanya memiliki 5 ventilator dan itupun telah terpakai semua. Sehingga, pihaknya berencana menambah unit ventilator yang harganya mencapai Rp 600 juta per unit.

” Saat ini kami punya 5 ventilator,” pungkasnya.

Meski begitu dia yakin, pihaknya mampu membeli alat tersebut meski diperlukan waktu untuk perencanaan penganggaran.

Sementara itu dari Peta sebaran PPKM Mikro masih ada satu RT pada zine merah dan 11 orang di rawat di RS luar kabupaten Bondowoso.

Juru bicara Satgas Covid-19 dr M.Imron menyampaikan bahwa 11 orang yang dirawat diluar Kabupaten Bondowoso tersebut atas permintaan yang bersangkutan.

“Ada yang atas permintaan yang bersangkutan, kemudian tempat tinggalnya memang lebih dekat ke Kabupaten tetangga,”pungkasnya.

 

Related posts

Letkol Inf Moch Sroedji Diusulkan Gelar Pahlawan

Musda  MD KAHMI IV Bondowoso Tetapkan 5 Kader Terbaik Jadi Presidium

Prioritas Komisioner Baru KPU Bondowoso Sinergitas Antar Divisi