Farida : Tanpa Didukung Data Akurat, Sebagus Apapun Program Tidak Akan Tercapai

Bondowoso – Tanpa Didukung Data Akurat, Sebagus Apapun Program Tidak Akan Tercapai .Hal tersebut disampaikan Farida dalam Lokakarya Pengembangan Sistem Informasi Kemiskinan melalui penguatan Sistem Administrasi dan Informasi Desa di Ballroom Hotel Ijen View, Bondowoso, Jawa Timur,Selasa, (15/07/2019).

Lokakarya yang dilaksanakan 16 hingga 17 Juli tersebut diikuti oleh,DPMP,Dinsos,Dispenduk Capil,Camat ,10 Oprator SAID dan 10 Desa Binaan KOMPAK.

Farida menyampaikan bahwa sebagus apapun program untuk mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati tidak akan pernah tercapai bila tidak didukung dengan data akurat.

“ Agar apa yang kita lakukan tetap sasaran harus didukung dengan data akurat yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga output kita lima tahun ke depan bisa tercapai ,dengan awalnya memperbaiki data,” harap kepala Bapeda ini.

Pemanfaatan satu data kata Farida,sangatlah penting, harus dan bukan sesuatu yang mudah.

“Sesuatu yang sulit ,bisa dicapai dengan komitmen bersama,lalu memaksimalkan potensi yang ada karena kita tahu sebenarnya di desa sudah banyak operator yang bisa operasikan komputer ,OPD juga sudah banyak yang bisa mengoperasikan komputer cuman arah dan penekanan kita aja yang perlu kita luruskan,” tegasnya.

Sehingga kata Farida, apa yang menjadi cita-cita untuk mewujudkan yang baik ,degan bersumber dengan satu data itu bisa benar-benar dilaksanakan.

Menurutnya, SAID adalah Sistem Administrasi dan Informasi Desa yang merupakan data milik pemerintah kabupaten yang sudah ditanamkan ke semua desa .

“Alhamdulillah dengan kita bekerja sama dengan Kompak ,dengan kita dijadikan lokus oleh Kompak untuk menemani kita memperbaiki manajemen pemerintahan daerah,” ungkapnya.

SAID ini sudah dikembangkan dengan mengkoordinasikan ,data kependudukan lalu data kemiskinan dan nantinya akan berkembang,Ia juga memompa semangat peserta lokakarya ,dengan harapan desa bisa mengoperasikannya dengan maksimal .Baca Juga :

“Tapi apa pun juga SAID dan sistem yang lain hanya semacam tutul ,semacam alat .Tanpa ada keinginan tanpa ada komitmen alat hanyalah  tetap alat.Jadi harus juga digunakan dengan semangat dan keinginan dengan pengawalan untuk bisa lebih maju ,” tukasnya.

Dikatakan jika SAID di pergunakan maka akan menjadi ketersediaan data di desa, untuk bisa memanfaatkan potensi desa.

Sementara itu kepala Desa Glingseran Sulaedi mengatakan bahwa lokakarya tersebut sangat membantu pikiran menjadi semakin kreatif, “Mampu menyegarkan semangat kita dalam membangun desa, banyak sekali ilmu yang kita dapatkan,dan insyaallah akan kita terapkan di Glingseran,’ pungkasnya.

Related posts

Ketua KPU Bondowoso Lantik 115 PPK untuk Pilkada 2024

Ketua DPC PKB Bondowoso Mengaku Belum Kantongi ” Ijin Tertulis ” Bacabup Pilkada 2024

“Semalam di Desa Kretek” Cara Pemkab Bondowoso Dekatkan Layanan bagi Masyarakat