Beranda Lensa Nusantara Ada Potensi Gempa, Bupati Banyuwangi Siapkan Sarana-Prasarana

Ada Potensi Gempa, Bupati Banyuwangi Siapkan Sarana-Prasarana

IMG-20250408-WA0090

 

Banyuwangi – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Dwikorita Karnawati mengunjungi Banyuwangi dan bertemu dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis malam ( 4/03/2021 ). Kedua pejabat perempuan itu membahas potensi, resiko, dan mitigasi bencana di kawasan Pantai Selatan Jawa, termasuk Banyuwangi.

Dwikorita menghimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi dan resiko terjadinya gempa besar dengan mempersiapkan jalur evakuasi ke daerah yang dianggap aman, terutama di ketinggian.

“Rita, sapaan akrab Dwikorita menyampaikan, ” Kajian kami, di Indonesia di kawasan selatan Jawa Timur, terjadi peningkatan aktivitas kegempaan dalam 5 tahun terakhir,” ujarnya.

Menurut Dwikorita mantan rektor UGM ( Universitas Gajah Mada ) Yogjakarta tersebut, dalam 5 tahun terakhir potensi gempa bumi cenderung meningkat, sehingga menimbulkan potensi gempa yang lebih besar maupun tsunami.

Berdasarkan analisis BMKG kemungkinan terburuk bisa terjadi gempa berkekuatan M 8,7 SR dan juga berpotensi tsunami di selatan Jawa Timur.

Tidak hanya Banyuwangi beresiko, namun sepanjang pantai selatan.

“Mudah-mudahan itu tidak terjadi, yang penting adalah menyiapkan mitigasinya,” harap Rita.

Rita menjelaskan, BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Banyuwangi telah meninjau Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan

Pesanggaran, Banyuwangi untuk melihat mitigasi di tempat tersebut. Pancer dipilih karena wilayah ini pernah mengalami bencana tsunami pada 1994 silam.

“Kami sudah berada di pantai tersebut. Kami melihat jajaran BPBD Banyuwangi siap, sudah menyiapkan jalur evakuasi, rambu-rambunya terpasang semua. Masyarakat, relawan, dan petugas tampak sekali mereka siaga,” ujarnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, kajian BMKG merupakan informasi yang penting bagi Banyuwangi dalam menghadapi bencana.

“Terima kasih atas inisiatif BMKG untuk meninjau kesiapan Banyuwangi. Terkait sarana-prasarana untuk mitigasi bencana, segera kami bahas dengan dinas terkait. Ini akan menjadi prioritas kami, ” ungkapnya.

Masih menurut Ipuk, Banyuwangi ke depan siap mengintegrasikan peran BMKG dalam setiap kebijakan Pemda.

“Kita bisa bikin kerjasama dengan BMKG, baik itu untuk pelatihan, pelaporan, manajemen data, sosialisasi dan pertimbangan-pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, maupun geofisika, ” imbuhnya.

Masih menurut Ipuk, ” Di Banyuwangi ada forum rutin, Forum Tiga Pilar melibatkan tokoh agama, Babinsa,

Babinkamtibmas, kepala desa dan berbagai elemen masyarakat. Selama ini BMKG diundang tapi belum menjadi pemeran utama. Saya ingin ke depan BMKG diberi waktu khusus presentasi, memaparkan kajian, potensi, resiko, mitigasi bencana. Sehingga masyarakat semakin teredukasi betapa pentingnya mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, ” tutupnya. (Ren)

1744129950993