Beranda Hukum & kriminal KPK OTT Bupati Labuhanbatu Diduga Terkait Suap Proyek Dinas PUPR

KPK OTT Bupati Labuhanbatu Diduga Terkait Suap Proyek Dinas PUPR

IMG-20250408-WA0090

JAKARTA – Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah membenarkan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan jajarannya pada Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap.
“Iya benar ada kegiatan di Labuhanbatu dan Jakarta,” ujar Febri saat dikonfirmasi, Selasa (17/7/2018).


Dalam OTT tersebut, sambungnya, penyidik tidak hanya mengamankan sang Bupati. “Sekitar 5 orangg diamankan,” kata Febri.
Namun, belum diketahui kasus apa yang menyeret Bupati Labuhanbatu tersebut. Pun demikian, siapa saja serta berapa jumlah uang yang diamankan dalam operasi senyap kali ini.
Diduga, orang nomor satu di Labuhanbatu tersebut tersangkut kasus dugaan suap terkait proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).‎ Pangonal diduga menerima suap terkait proyek di dinas PUPR Labuhanbatu. 
“Kami sedang dalami itu proyek-proyek yang terkait dengan di dinas PUPR. Kami duga hadiah atau uang tersebut diberikan terkait dengan proyek yang dianggarkan di dinas PUPR setempat,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (17/7/2018).

Pangonal sendiri diamankan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, bersama dengan ajudannya. Keduanya langsung dibawa ke kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan awal.
Sementara itu, terdapat tiga pihak swasta yang diamankan di Labuhanbatu, Sumatera Utara. Ketiganya sedang dilakukan pemeriksaan awal oleh tim KPK di Mapolres setempat ssebelum nantinya diputuskan untuk dibawa ke Jakarta.
Selain mengamankan lima orang, tim juga menyita sejumlah bukti transaksi dengan nilai ratusan juta. Diduga, bukti transaksi tersebut berkaitan dengan proyek di Dinas PUPR Labuhanbatu.
“Dari kegiatan ini tim KPK sejauh ini sudah mengamankan bukti bukti transaksi dengan nilai sekitar ratusan juga rupiah masih kami dalami terus,” terang Febri.‎
Dari tangkap tangan tersebut, tim juga mengamankan sejumlah bukti transaksi ratusan juta rupiah. Diduga, transaksi tersebut hasil suap terkait proyek pada Dinas PUPR Labuhanbatu.

“Ratusan juta bukti transaksi yang kita amankan, kami duga tadi ada semacam proses pengambilan atau penarikan uang dan kemudian terjadi transaksi di sana,” kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (17/7/2018).

Saat ini, Panganol dan ajudannya sudah berada di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan awal. Sedangkan, tiga orang yang diduga pihak swasta masih diperiksa di Mapolres Labuhanbatum‎
“Kalau yang di daerah yang kita amankan sekitar tiga orang. Tiga orang di daerah, dua orang di Jakarta sampai dengan saat ini,” terang Febri.
KPK sendiri memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan tersebut.(ary)

1744129950993

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini