Bondowoso – Pisang Cavendish adalah salah satu jenis pisang yang banyak dikonsumsi masyarakat. Buah pisang cavendish lembut dan rasanya manis, sehingga cocok dikonsumsi sebagai pisang buah.

Devid Agus Priadi Pelaksana Teknis PT GPP di Demplot Lahan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso mengatakan jika dari segi perawatan lebih ekstra dibanding pisang lainya.
“Yang jelas tidak boleh sembarangan membuang daun , karena akan berdampak pada hasil panen ,”jelasnya di Demplot,Sabtu, 26/11/2022
Dikatakan tidak ada kendala dalam merawat pisang Cavendish sejak 29 Januari 2022, hingga hari ini.
“Ya hanya hama dan dilakukan spprey dua minggu sekali sudah teratasi, bisa dilihat hasilnya,karena ini demplot jadi semua kita dapatkan dari PT GGP,”ungkapnya.
Dijelaskan bahwa dilahan 1,86 hektar tersebut rata rata dalam satu tandan berisi 10 hingga 12 sisir dengan berat kurang lebih 40 kg pertandan.
“Untuk tanam perdana ini 10 bulan baru bisa panen, selanjutnya ini ada anakan (A1) bisa panen 6 bulan kedepan dan seterusnya hingga 4 kali panen itu dalam 3 tahun yang bisa masuk di ekspor,” tegasnya.
Sementara untuk diwilayah Maskuning sedikit kesulitan air saat musim kemarau.
“Kita lakukan penyiraman 10 hari sekali atau dalam satu bulan 3 kali ini kita lihat hasilnya, ” sembari menunjuk gelantungan tandan pisang.
Untuk diketahui, demplot DPKP ditanami sebanyak 2400 pohon pisang dengan luas 1,86 hektare.
Dikatakan bahwa hasilnya baik karena persiapan lahan bertujuan untuk menentukan dan mempertimbangkan jenis lahan tanam dan jenis pengolahan tanah yang digunakan sehingga proses budidaya tanaman pisang cavendish mampu optimal.
“Untuk mendapat hasil Optimal ada 3 hal yang saya terapkan yaitu,semangat, rasa memiliki,dan rasa tangung jawab,”pungkasnya.








