Situbondo,Rudi Cahyadi, Warga Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo merasa Kecewa pada Pelayanan Petugas Kementrian Agraria Dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional ( ATR/ BPN ) Kabupaten Situbondo kemarin, Kamis, tanggal 19 Agustus.
Pasalnya, permasalahan tersebut Bermula ketika Rudi Cahyadi Sedang Mengajukan Pembuatan Sertifikat Tanah Seluas 30 000 M2 miliknya ke Kantor ATR/BPN Kabupaten Situbondo.
Menurut Rudi cahyadi, Tanah miliknya itu berdempetan dengan tanah tambak milik PT Budi daya Tampora. Namun, ketika dirinya mengajukan Pembuatan Sertifikat dan sudah Muncul Peta bidang, Tiba-tiba prosesnya di Hentikan oleh pihak ATR/ BPN Situbondo dengan alasan bahwa tanahnya Di klaim milik PT Budi daya Tampora dengan sebuah bukti kepemilikan Sertifikat HGU.
Akhirnya, Rudi Cahyadi di dampingi Rachmat Hartadi Ketua LSM Perjuangan Rakyat kembali mendatangi Kantor ATR/ BPN Situbondo guna meminta kejelasan tentang proses pengajuan Sertifikatnya dan juga meminta kejelasan terkait PT Budi daya Tampora. pada Kamis (19/8/2021) Namun Pihak BPN selalu menghindar.
Pria berkumis yang biasa di panggil Hartadi ini mengatakan bahwa pihaknya betul – betul kecewa pada Heru Selaku Kasubsi Penetapan Hak dan pendaftaran BPN Situbondo.
Haryadi mengatakan, Petugas BPN tersebut tidak mau terbuka mas. Maka dari itu, pihaknya mendampingi Rudi Cahyadi sangat kecewa. Tanah waris milik Rudi ini kami ajukan Pembuatan sertifikat, namun ketika sudah muncul peta bidang tiba- tiba di hentikan dengan alasan tanah milik Rudy ini sedang bermasalah dengan PT Budi daya Tampora dengan dugaan tana Rudi ini juga milik dari PT Tampora dengan bukti Sertifikat HGU.
“Namun ketika kami ingin bukti atau melihat kebenarannya, kami di pimpong,” pungkas Hartadi kepada beberapa awak media kemarin, Kamis, tanggal 19 Agustus 2021.
