Semarang – 40 Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat III(PIM III) Kabupaten Bondowoso angkatan ke 8 melakukan lawatan ke Kota Semarang.Lawatan tersebut guna mempelajari nilai-nilai positif di kota penghasil susu terbaik se Indonesia ini.
Benchmarking to Best Practice “Memetik Sebongkah Pengalaman dan Pelajaran yang Luar Biasa” merupakan salah satu mata diklat kepemimpinan yang bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi yang memiliki best practice dalam pengelolaan program.
Ketua rombongan Apil Sukarwan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan selama 5 hari ,” 5 Hari dari tanggal 13 hingga 17 Juli,” kata Apil yang juga Sekretaris BKD,Selasa 16/07/2019.
Dijelaskan bahwa OPD yang menjadi lokus kegiatan diantaranya Dinas Kominfo,Dinas Kesehatan serta Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu (PMPTSP).
“Di OPD tersebut peserta akan fokus belajar mengumpulkan data,serta informasi penting yang akan dijadikan bekal menyusun proyek perubahan,” ungkapnya.
Baca Juga :
- SDN Pakisan 5 Tlogosari Ukir Prestasi, Wakili Bondowoso Raih Penghargaan Adiwiyata Jatim 2025
- Aspirasi PPPK dan Honorer Mengalir, Golkar Bondowoso Gandeng DPR RI dan BKPSDM
- Dugaan Korupsi Hibah Ternak di Banyuwangi, JPKP Jatim Lapor ke Kejari
- Pansel Umumkan Hasil Asesmen JPTP Bondowoso, Semua Peserta Lanjut Tahapan Akhir
- Bupati Mantu ,Pendopo RBA Bondowoso Disulap Jadi Tempat Resepsi Pernikahan 179 Pasangan Isbat Nikah

Sementara Kepala Bidang Diklat BKPP Nurul Hidayati menyampaikan dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa Semarang adalah yang unik dan kompleks dengan segenap persoalan,” APBD Kota Semarang mengalami lonjakan siknifikan.
“2,8 Ttriliun di 2011 menjadi 27,8 triliun pada 2018 keberhasilan ini adalah penerapan One Single Submission (OSS)
Menurutnya trend kenaikan angka tersebut selaras dengan indeks pembagunan manusia (IPM).Nerbagai capaian tersebut diakui bahwa tidak luput dari pengembangan Smart City.Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan beberapa inovasi dan trobosan yang dilakukan Kota Semarang.
Untuk diketahui , Benchmarking to Best Practice dilakukan melalui pembelajaran benchmarking, knowledge replication, dan knowledge customization. Pembelajaran disampaikan secara interaktif dengan menggunakan metode kunjungan lapangan, tanya jawab, dan diskusi.
Benchmarking dimaksudkan untuk melihat dan mengamati langsung kegiatan yang merupakan inovasi-inovasi atau kelebihan-kelebihan yang dilakukan oleh OPD yang menjadi lokasi benchmarking untuk memajukan daerahnya. Sejauh mana inovasi yang dilakukan sejalan dengan nilai-nilai wawasan kebangsaan, integritas, dan pengembangan potensi diri bagi sumber daya manusia.
Benchmarking ini dilakukan oleh peserta diklat untuk melihat, mengamati, dan mengadopsi mengaplikasi dan mengimplementasikan) kelebihan lokasi benchmarking yang bisa ditiru dan diterapkan (berupa inovasi-inovasi) di daerah asal masing-masing.
Dengan benchmarking diharapkan organisasi dapat membandingkan dengan organisasi kompetitor, dan selanjutnya menjadi alat strategis bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya yang selanjutnya data yang diperoleh peserta dipaparkan dalam seminar.








