FeaturedLensa NusantaraPeristiwa

Ratusan Karyawan dan Puluhan Anggota APTR dari 2 PG di Situbondo Ngluruk DPRD

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Situbondo – Sekitar 400 karyawan dan puluhan anggota Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dari dua pabrik gula (PG) yakni PG Pandji dan PG Olean melakukan aksi unjuk rasa damai ke kantor DPRD Kabupaten Situbondo, tepat pukul 02.00 WIB, Jumat, (14/6/2019).

Adapun alasan dari aksi ngluruk mereka ke kantor wakil rakyat tersebut karena ada upaya pihak pemerintah untuk menutup dan memberhentikan operasional 2 PG tersebut.

IMG-20240425-WA0040

Mereka datang memasuki pintu gerbang gedung wakil rakyat itu dengan teratur sembari membentangkan sepanduk yang bertuliskan atas keberatan mereka, agar pemerintah tidak menutup 2 pabrik gula di Situbondo itu.

Menurut salah satu karyawan pabrik gula (PG) Olean, Eko Hariyanto dalam orasinya mengharap kepada pihak pemerintah agar memperhatikan nasib para pekerja dan keluarga
para karyawan.

Diharapkan yang ada di gedung DPRD ini bisa menampung aspirasi,” Kami menginginkan agar pabrik gula tempat kami bekerja tidak ditutup dan kami juga mengharapkan agar PG kami bisa melakukan giling tebu lagi untuk selama – lamanya,” ujar Eko Hariyanto di hadapan salah satu anggota DPRD yang menemui para demonstran di halaman gedung dewan. menemuinya mengatakan agar para demonstran duduk menunggu kedatangan dari pihak direksi PTPN dari Surabaya.

iklan dalam

Para demonstran ditemui empat anggota dewan komisi B, Zuhdi, Hadi, Siswo dan Janur Sasra

“Untuk sementara bapak – bapak duduk dan menunggu kedatangan dari Direksi dulu, dan jangan anarkhis,” ujar salah satu anggota dewan,Jumat, (14/6).

Baca Juga :

Setelah menunggu sekira 1 jam lebih pihak Direksi PTPN XI memberikan jawaban.

Perlu ada sikronisasi yang akan disampakan kepada pemerintah pusat,”Kalau singron ada solusi,yang akan kita sampaikan kepada pemerintah pusat,agar masalah pergulaaan ini selesai ,”tukasnya.

Dijelaskan bahwa jika tidak ada subsidi dari pemerintah maka harga tidak akan bisa bersaing.

“Setelah kita bicarakan dengan dewan nanti akan ada keputusan,jika giling sewaktu-waktu siap,bahan baku siap namun dengan konsekwensi refitalisasi yanga tidak disertai dengan perluasan lahan,” tegas General Menejer/Administrateur PG Prajekan yang merangkap di PG Pandji.

IMG-20240429-WA0000

Related posts

Perhatian Khusus Kapolsek Bungatan pada Pengunjung Destinasa Wisata Pasir Putih

JPU Tuntut Terdakwa Raibnya Bilik Suara KPU Bondowoso 8 Bulan Penjara

H.A Haris Sonhaji Jadi Orang Pertama Ambil Formulir Bacabup di DPC PDIP Blitar

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih