Bondowoso – tapalkudamedia.com
Warga desa Kali Anyar Dusun Margahayu, Krepekan, Watucapil, Kebun Jeruk mengalami diduga keracunan gas yang di timbulkan dari kawah ijen yang mengalir lewat kali pahit, Kurang lebih 200 Warga sudah dievakuasi ketempat aman di Masjid sempol, di rumah warga dan di puskesmas. Akibat dari kejadian gas tersebut banyak warga yang keracunan,bau menyengat yang tercium mengakibatkan pernafasan tidak stabil, adapun jumlah korban yang berhasil di himpun di lokasi kejadian, 30 orang korban sudah berhasil di evakuasi, 24 orang di rawat di puskesmas sempol, 4 orang di rawat di puskesmas Tlogosari dan 2 orang di rujuk ke RSUD bondowoso karena faktor keracunan yang cukup parah.
Winarto selaku kabid PK2 (Pencegahan Kesiap siagaan dan Kedaruratan) BPBD Bondowoso menjelaskan ” kejadian gas beracun itu terjadi kurang lebih pukul 19.00 WIB kami mendapat telepon dari warga ijen kemudian TRC (Tim Reaksi Cepat) langsung meluncur membawa peralatan berupa masker dan masker oksigen” Lanjut Winarto, kami sudah mendistribusikan sebanyak kurang lebih 10,000 masker untuk masyarakat Ijen khususnya di wilayah yang berdekatan dengan sumber gas,katanya di kantor BPBD.
Berdasarkan pantauan di halaman kantor BPBD, pagi ini kamis (22/3) ada pendistribusian bantuan makanan dan tambahan masker oksigen untuk mengantisipasi memburuknya keadaan di sekitar kecamatan ijen.
Terpisah melalui sambungan Whats App-nya Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, dr. H. Moh. Imron MM.MKes .”Data terkahir tetap seperti yang tadi malam di laporkan, yang dirawat di puskesmas Ijen tinhggal 13 orang dan kami masih observasi, lainnya sudah bisa pulang dan semoga gas beracun tidak keluar lagi. Beberapa tindakan seperti evakuasi masyarakat di daerah terdampak gas beracun kita bawa ke puskesmas ijen, kemudian kita mengerahkan tim TRC Dinas kesehatan dan beberapa TRC Puskesmas untuk back Up pelayanan di Puskesmas Ijen , disamping juga penyediaan obat-obatan dan kebutuhan lain untuk masyarakat seperti masker kemudian bersama tim kabupaten juga kecamatan untuk memonitor kondisi Kesehatan masyarakat.” jelasnya.(NN)