Pasuruan – Untuk mendukung ketersediaan air irigasi di sektor pertanian tidak bisa dibebankan kepada pemerintah semata. Akan tetapi, peran dan partisipasi masyarakat juga dibutuhkan untuk mewujudkan sistem irigasi juga penting demi memenuhi kebutuhan air irigasi secara merata dan adil, sehingga berdampak pada ketersediaan dan swasembada pangan Nasional.
Untuk mewujudkan itu, Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan melakukan kegiatan pembinaan dan evaluasi kepada gabungan HIPPA, yakni rehabilitasi P3A (pemeliharaan petani pemakai air) di empat wilayah UPTD yakni Purwosari, Pandaan, Wonorejo, dan Grati.
Menurut keterangan Ir Hanung Widya Sasangka yang dikonfirmasi Bangsaonline, kegiatan pembinaan secara umum bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan air dalam bidang pertanian. Di mana penyelenggaraanya dilakukan secara partisipatif, menumbuhkan rasa memiliki, rasa tangggung jawab, selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan masyarakat petani.
“Juga untuk mewujudkan keberlanjutan sistem irigasi sesuai kepentingan petani,” jelasnya.
Menurut ia, HIPPA selaku pemanfaat air irigasi di sektor pertanian juga mempunyai peran untuk mewujudkan kebutuhan air irigasi yang merata. Termasuk dalam hal perawatan, menjaga lingungan irigasi tetap bersih, termasuk juga pemeliharaan sarana infrastruktur yang ada.
Dalam kesempatan itu, gabungan HIPPA juga diberi pengarahan soal kelembagaan, cara membentuk organisasi yang benar, pengertian sistem irigasi (meliputi air irigasi, prasarana irigasi, menjemen irigasi, kelembagaan SDM) juga soal fase tanaman pertumbuhaan.
