Beranda Kesehatan Wabup Berharap ODF di Situbondo Harus Diproses Dengan Cara Persuasif

Wabup Berharap ODF di Situbondo Harus Diproses Dengan Cara Persuasif

IMG-20250408-WA0090

Situbondo –Pemkab Situbondo melalui Dinas Kesehatan menggelar acara Pertemuan Lintas Sektor (Linsek) Persiapan menuju ODF dan Penyerahan Sertifikat Desa ODF di aula Dinkes, pada Selasa pagi (09/04/2019).  

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Situbondo, Ir. H. Yoyok Mulyadi, M.Si menyampaikan ODF atau sungai bebas dari BAB sembarangan tidak bisa dilakukan secara mendadak atau secara instan.

“ODF Harus diproses dengan cara persuasif dan secara terus menerus, karena berkaitan dengan kebiasaan atau budaya hidup masyarakat,”jelasnya.

Wapup juga menyarankan agar semua kepala desa, dari 136 desa dan kelurahan, dikumpulkan untuk membuat gerakan bebas BAB sembarangan bersama-sama.

‘Mereka siap atau tidak siap, maka harus siap. Karena mengacu pada target Bupati, yang mencanangkan Kabupaten Situbondo menuju ODF pada 2020. Sedangkan saat ini baru 45 desa yang ODF. Kita tidak boleh diam, harus terus bergerak,” tegasnya.

Wabup menjelaskan, bahwa Dinkes bisa bekerja sama dengan DPMD, terkait anggaran dana untuk pembuatan jamban. Bantuan ini untuk mempercepat tercapainya ODF di seluruh desa dan memang sangat berguna bagi untuk masyarakat ekonomi rendah.

Ditempat yang sama Kepala Dinkes Situbondo, Drs. H. Abu Bakar Abdi, A. Pt, M. Si mengaku bahwa kebiasaan masyarakat BAB di sungai merupakan masalah budaya atau kultur.

“Sehingga hal yang paling efektif untuk mencegah BAB sembarangan adalah kesadaran diri. Ada 25 desa yang akan mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF) secara bersamaan,” ungkapnya.

Menurut  Abu yang bisa merubah kebiasaan masyarakat ini bukan hanya pegawai dinkes, namun juga seluruh unsur seperti pemerintah desa dan kecamatan.

Pantauan ,kegiatan tersebut dihadiri oleh camat, kepala desa, dan OPD terkait se Kabupaten Situbondo.

1744129950993