FeaturedLensa NusantaraLife Style

‘Ter-Ater’ Tradisi Leluhur yang Masih Terpelihara di Wilayah Tapal Kuda

Screenshot_2024-04-05-09-17-02-02_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817

Wilayah tapal kuda  ternyata menyimpan beragam tradisi luhur yang masih terpelihara sampai saat ini. Di antaranya tradisi “Ter-ater” yang masih terjaga dan masih bisa kita lihat di Kabupaten Sumenep. Walau tidak menutup kemungkinan tradisi serupa di belahan lain dengan nama berbeda juga ada di sana.

Ter-ater dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai “Hantaran”. Tradisi  ini sering dilakukan masyarakat Tapal Kuda  pada hari-hari tertentu, seperti pada perayaan hari raya keagamaan umat Islam atau pada momen tertentu saat seeorang mempunyai hajatan pernikahan, sunatan. Makanan yang biasanya jadi menu ter-ater itu berupa masakan yang terdiri dari nase’ rasol (nasi yang ditata di atas piring menyerupai parabola), gulai daging, beragam lauk pauk, dan sepiring kue lengkap dengan secangkir teh atau kopi.

67f1cfdb785348099fb80d095209944c
6728ecd88ab74cb1b023609657811a20

Ter-ater ini biasanya diantarkan kepada keluarga dekat, tetangga, kiai yang dituakan, dan tokoh masyarakat dengan tujuan sesuai jenis ter-ater tersebut, yang di antaranya dapat dijabarkan sebagian berdasarkan waktunya yaitu:

Ter-ater Sora

Ter-ater ini dilakukan pada bulan sora (Madura) atau bulan muharram. Khusus pada waktu ini, ter-ater berupa tajhin sora yaitu bubur beras dengan lauk dan kuah atau berupa nasi ketan dengan taburan kelapa parut sangrai dan lauk di atasnya.

Ter-ater Sappar

iklan dalam

Pada bulan shafar umumnya masyarakat Tapal Kuda membuat ter-ater dengan menu tajhin sappar yaitu bubur sumsum dan bubur candil dari tepung ketan. Ada pula sebagian yang membuat dodol merah putih.

Ter-ater Tellasan Topa’

Ter-ater ini biasanya dilaksanakan satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri dengan menu berbahan dasar ketupat seperti soto atau ketupat lodeh.

Ter-ater Salekoran

Ter-ater ini dilakukan menyambut hari sepuluh terakhir bulan ramadan pada hari kedua puluh sampai menjelang malam dua puluh satu bulan ramadan. Menu yang menjadi hantaran berupa nasi rasol, kue serabi kuah santan, dan bermacam lauk pauk.

Ter-ater Rebba

Khusus pada ter-ater ini waktunya tidak tertentu, tetapi biasanya dilakukan pada hari Selasa dan Kamis sore dengan tujuan sebagai sedekah keluarga yang sudah meninggal. Ada pula yang melakukannya setiap ada undangan hajatan.

Tradisi ini banyak dijumpai terutama di daerah pedesaan, sehingga pada saat dilakukan bersamaan, contohnya pada saat Hari Raya Idul Fitri, maka di jalan banyak para ibu dan remaja putri menjunjung nampan saling mengantarkan masakannya ke rumah famili atau guru ngaji. Tetapi, hal penting yang menjadi catatan meskipun tradisi ter-ater dilakukan bersama-sama, pantang bagi orang yang melakukannya untuk menukar ter-ater milik orang untuk diantarkan kembali kepada orang yang berbeda. Sebab jika sampai ketahuan, pelakunya akan mendapat sanksi sosial dari masyarakat sebagai pelaku penghinaan. Karena hantaran yang diberikan adalah bentuk penghargaan dari penghantar kepada orang yang mendapat hantaran. Jadi, apapun yang diberikan harus dinikmati sebagai balasan penghormatan.

Tradisi ini mengandung pengajaran luhur tentang pentingnya menjaga sebuah hubungan baik kekerabatan, teman, bertetangga, dan hubungan antara guru dan murid dengan semakin banyaknya intensitas pertemuan. Bahkan melebihi hal tersebut di atas, hubungan dengan keluarga yang sudah meninggalpun tetap diingat melalui Ter-ater Rebba. Jadi, tradisi ini sudah merupakan perekat yang dibuat para leluhur untuk tetap menjalin silaturrahmi dari generasi ke generasi berikutnya.

Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231105_173709_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231031_205414_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_082045_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_071344_0000

Related posts

Jelang Idul Fitri Gempa 4.7 (SR) Guncang Sumenep

Pangdiv If 2 Kostrad Potong Pita Resmikan Jalan

Wali Kota Mojokerto : Tempat Ibadah Tidak Ditentukan Oleh Megahnya Bangunan,Namun Bagaimana Memakmurkanya

Redaksi Tapalkuda
error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih