Bondowoso, Ojung merupakan tradisi tarung antar pemuda mengunakan alat pukul berupa rotan dari masyarakat diwilayah tapalkuda.
Tradsi ojung ini seakan-akan menjadi kewajiban dilaksanakan kepala desa setempat, agar desa terhindar dari ancaman bencana alam serta untuk keselamatan desa. 2 pemuda bertarung menggunakan rotan dan di pukulkan ke araha badan lawan.
Tradisi ojung adalah tradisi yang berbentuk pertarungan satu lawan satu . Rotan merupakan alat untuk digunakan saling memukul yang di arahkan ke badan lawan.
Pelaku ojung sendiri diikuti oleh pemuda dan lelaki dewasa serta warga dari luar Desa Glingseran. Tak hanya sekedar memukul, dalam tardisi ojung mereka diwajibakan menari dengan diiringi musik gamelan khas madura.
Tontonan tradisi ojung ini tak hanya di minati peserta pelaku ojung. Warga setmpat berbondong bondong menyaksikan pertunjukan selamatan desa.
Sulaedi, Kepala Desa Glinhseran mengatakan, selamatan ini dipercaya sebagai tradisi tolak bala
“Warga berharap turunnya hujan tidak mambawa bencana alam dan menghindari perkelahian anatar pemuda desa setempat,” jelasnya
Masyarakat Desa Glinbseran yang sebagian wilayahnya dilingkari pegunungan, berharap tradisi selamatan desa tetap terjaga.
Menurutnya grub ojung kalai ini sengaja didatangkan dari desa tetangga yang juga masih berada diwilayah kecamatan Wringin Bondowoso.







