Beranda Lensa Nusantara Sekda Bondowoso Tegaskan Tidak Ada Pengkotakan ASN, Semua Jabatan Punya Peran Strategis

Sekda Bondowoso Tegaskan Tidak Ada Pengkotakan ASN, Semua Jabatan Punya Peran Strategis

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa tidak ada istilah pengkotakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

Menurutnya, seluruh ASN memiliki tanggung jawab yang sama sesuai dengan sumpah dan janji jabatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Selama ini mungkin mindset kita belum sepenuhnya on the track. Padahal di manapun ASN ditempatkan, ia tetap harus menjalankan tugas sesuai sumpah jabatannya,” tegas Fathur Rozi,Jum’at 24/10/2025

Ia juga menepis anggapan bahwa jabatan strategis hanya diukur dari besarnya anggaran yang dikelola.

Menurutnya, ukuran strategis sebuah jabatan terletak pada sejauh mana posisi tersebut mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.

“Jangan berpikir strategis itu selalu berkaitan dengan anggaran. Yang penting adalah bagaimana jabatan itu bisa mendongkrak pemberdayaan dan kesadaran masyarakat. Karena ujung dari pembangunan adalah meningkatnya kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Fathur Rozi mencontohkan, jabatan asisten merupakan posisi strategis karena memiliki fungsi koordinasi terhadap berberapa perangkat daerah. Ia menegaskan tidak ada istilah pengkotakan dalam struktur organisasi pemerintahan.

“Asisten itu jabatan yang dituakan, karena berperan mengoordinasikan beberapa perangkat daerah. Jadi tidak ada istilah dikotak-kotakkan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sekda juga menyoroti pentingnya keberadaan perpustakaan sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi masyarakat.

Menurutnya, literasi tidak hanya menjadi tanggung jawab dunia pendidikan, tetapi juga didukung oleh lembaga seperti perpustakaan.

“Sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan, saya melihat perpustakaan memiliki peran sangat strategis. Literasi tidak cukup hanya dengan pendidikan formal, tapi juga melalui perpustakaan,” pungkasnya.

Sementara untuk staf ahli menurutnya lebih berpotensi karena langsung bisa melaporkan hasil kajianya kepada bupati ,tidak melalui sekda.

“Jika bupati punya anggapan mengkotakkan mungkin bisa non job, tapi hal itu ditak dilakukan oleh beliau (bupati-red) jadi sekali lagi saya tegaskan tidak ada pengkotakan karena jabatan masing-masing punya peran strategis,”pungkasnya.

Dengan penegasan tersebut, Sekda berharap seluruh ASN di Bondowoso dapat bekerja secara profesional dan kolaboratif, tanpa ada sekat maupun pengelompokan berdasarkan jabatan atau unit kerja.

1744129950993