Beranda Lensa Nusantara Sekda Bondowoso Ajak Semua Pihak Bersinergi Bangun Daerah di Tengah Keterbatasan Anggaran

Sekda Bondowoso Ajak Semua Pihak Bersinergi Bangun Daerah di Tengah Keterbatasan Anggaran

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memperkuat pembangunan daerah, meskipun pemerintah tengah menghadapi keterbatasan anggaran.

Hal itu disampaikan Sekda dalam kegiatan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kabupaten Bondowoso dengan tema “Pelayanan Informasi Hukum Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) untuk Meningkatkan Akses Informasi Publik”, Rabu (22/10/2025) di Hotel Ijen Viuw Bondowoso.

“Bondowoso ini secara geografis memiliki karakter pertanian dan perkebunan yang kuat. PDRB kita juga banyak disumbang dari sektor itu,” ujar Fathur Rozi.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Bondowoso pada tahun 2025 mencapai sekitar 790 ribu jiwa, dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,22 yang masuk kategori tinggi, meskipun masih tergolong “tinggi kecil”.

“Tingkat kemiskinan kita tahun 2024 berada di angka 12,60 persen, dan pada tahun 2025 menurun menjadi 12,20 persen. Penurunan ini menunjukkan arah yang baik, tetapi tantangan kita masih besar,” katanya.

Fokus pada Pertanian dan Perkebunan

Menurut Fathur Rozi, Bondowoso memiliki sejumlah komoditas unggulan di sektor pertanian dan perkebunan. Di antaranya kopi, dengan produksi mencapai lebih dari 8.000 ton per tahun, yang telah menembus pasar ekspor; tembakau sekitar 10.000 ton per tahun; serta tebu sebanyak 470 ribu ton per tahun.

“Logo Pemerintah Kabupaten Bondowoso sendiri memuat daun tembakau, sebagai simbol betapa pentingnya sektor pertanian bagi daerah ini,” ujarnya.

Efisiensi Bukan Hambatan

Sekda juga menyinggung soal efisiensi anggaran tahun 2025, yang mengalami pengurangan sekitar Rp 95 miliar atau sekitar 11 persen dari tahun sebelumnya. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak boleh menjadi penghalang dalam memberikan pelayanan publik.

“Efisiensi bukan hambatan, tapi tantangan bagi kita untuk tetap mampu membangun dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Kolaborasi Menjadi Kunci

Fathur Rozi menekankan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, media, lembaga pengawas, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas serta membangun kepercayaan publik.

“Penguatan kelembagaan seperti kegiatan hari ini menjadi salah satu cara menghadirkan kepercayaan masyarakat melalui keterbukaan informasi. Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang akurat dan transparan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar dukungan pemerintah pusat, terutama melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD), dapat terus berlanjut pada tahun 2026 untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Bondowoso.

“Pembangunan membutuhkan anggaran dan kebersamaan. Visi Bupati untuk mewujudkan Bondowoso yang unggul, tangguh, berdaya saing global, dan berbudaya akan optimal jika didukung seluruh elemen,” tutur Sekda.

Fathur Rozi mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat semangat kebersamaan.

“Kalau kita bersama, Bondowoso akan maju. Tapi kalau terpecah, yang dirugikan adalah masyarakat. Mari kita mantapkan langkah dan sempurnakan ikhtiar membangun Bondowoso menjadi daerah yang berkah dan berkemajuan,” pungkasnya.

1744129950993