Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pariwisata pemuda dan Olahraga (Disparpora) menggelar acara Gerak Jalan Tradisional Gerbong Maut, yang merupakan agenda rutin tahunan MABON (Maesan-Bondowoso),Sabtu,24/11/2018
Kegiatan yang bertujuan mengingat atau mengenang jasa-jasa dan nilai para pahlawan Gerbong Maut yang terjadi 23 November 1947, pasalnya peristiwa tersebut merupakan salah satu peristiwa yang memilukan di mana kala itu 100 tawanan perang dari Bondowoso akan dibawa menuju penjara Kalisosok Surabaya menggunakan tiga gerbong kereta. Sejumlah 46 orang dari gerbong kedua (8 orang) dan ketiga (seluruh 38 orang) meninggal di tengah perjalanan disebabkan minimnya ventilasi udara yang tersedia dan sesaknya gerbong.
MABON mengambil Start didepan Kantor Kecamatan Maesan sedangkan Finish di Alun alun RBA Ki Ronggo, (Gerbong maut).
MABON yang diberangkatkan oleh Wakil Bupati Bondowoso H. Irwan Bachtiar R, tersebut diikuti ribuan peserta dengan rincian tingkat perorangan 1970 peserta, tingkat Umum 395 peserta, tingkat Pelajar 180 peserta.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD, Plt Sekda, Forkopimda, Kepala Opd, Wakapolres, Camat se-Kabupaten Bondowoso dan masyarakat.
Irwan Bachtiar menjelaskan tujuan dari kegiatan MABON sejauh ini untuk mengenang nilai nilai Pahlwan Gerbong Maut.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang kembali kejadian 23 november 1947 yaitu kejadian memilukan tragedi yang menyedihkan akibat kekejaman Belanda terhadap Indonesia, khususnya pejuang Bondowoso yang di angkap dan ditahan, kemudian dibawa dan di masukan ke stasiun Wonokromo, Surabaya yang pengap dan tertutup rapat sehingga para pejuang gerbong maut menemui ajalnya“, jelas wabup.
Wabup mengkalim kegiatan ini sebagai upaya untuk mendorong dan menanamkan semangat juang patriotisme generasi muda .
Selain itu kata Wabup kegiatan ini sebagai pengingat pejuang Gerbong Maut ,hingga kini sudah di lestarikan dengan gerak jalan tradisional Gerbong Maut Maesan- Bondowoso“, pungkasnya.







