Beranda Lensa Nusantara Prevalensi Angka Stunting di Kabupaten Bondowoso Turun 15%

Prevalensi Angka Stunting di Kabupaten Bondowoso Turun 15%

0
IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Prevalensi Angka Stunting di Kabupaten Bondowoso Turun 15% hal itu terungkap saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja TPPS Semester I dan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31di Ruang Kopi Robusta I Pemkab setempat, Rabu, 7/08/2024.

Mewakili Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur Sukamto menjelaskan bahwa Stunting adalah masalah kita bersama yang harus dicegah secara kovergensi, holistic, integrative dan tepat sasaran, sesuai amanah Presiden RI bahwa angka prevalensi penurunan stunting pada akhir tahun 2024, menjadi 14 persen maka dibutuhkan komitmen dan kerja keras, kerja cerdas oleh semua pihak dalam mewujudkannya.

“Sebagai Gambaran bahwa Prevalensi Angka Stunting berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI-2023), bahwa Prevalensi Angka Stunting Nasional turun 0,1% yaitu (SSGI-2022) 21,6% menjadi (SKI-2023) 21,5%. Jawa Timur turun 1,5% dari (SSGI-2022) 19,2% menjadi (SKI-2023) 17,7%,”paparnya.

Screenshot_20250408-225940

Ditempat yang sama Kepala Dinsos P3AKB Anisatul Hamida menyampaikan bahwa untuk Prevalensi Angka Stunting
Kabupaten Bondowoso turun 15% yaitu (SSGI- 2022) 32,0 menjadi (SKI-2023) 17,0..

“Sedangkan capaian Prevalensi Stunting ePPGBM Kabupayen Bondowoso sudah mencapai 1 digit adalah 7,51%. Selanjutnya kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmetneed) Kabupaten Bondowoso sangat bagus yaitu 3,06 lebih kecil dari (<) rata-rata Jawa Timur 7,34. Persentase pemakaian,” jelasnya.

Dikatakan bahwa Pemkab Bondowoso sangat serius dalam upaya ini, mengingat angka stunting yang masih belum sesuai harapan dan target pemerintah untuk menurunkannya secara signifikan pada tahun 2024

“Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras para pemangku kepentingan dan kebijakan di Kabupaten Bondowoso yang sama-sama fokus menurunkan angka stunting. Saya menghaturkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi tinginya kepada Bapak Pj. Bupati berserta seluruh Jajaran atas komitmen dan dukungannya terhadap Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan stunting di Kabupaten Bondowoso,” ungkapnya.

1744129950993

Menurutnya ,keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras para pemangku kepentingan dan kebijakan di Kabupaten Bondowoso yang sama-sama fokus menurunkan angka stunting. Saya menghaturkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi tinginya kepada Bapak Pj. Bupati berserta seluruh Jajaran atas komitmen dan dukungannya terhadap Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan stunting di Kabupaten Bondowoso.

Dikatakan bahwa PR Kabupaten Bondowoso diantaranya Angka Kelahiran Total (TFR) Kab. Bondowoso 2,05 > Jawa Timur 1,98. Sedangkan Banyaknya Kelahiran per 1000 perempuan usia 15-19 tahun atau dikenal ASFR (15-19), Kab. Bondowoso 63,3 lebih besar dari (>) rata-rata Jawa Timur 31,3.

“Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhannya dan mempersiapkan SDM Generasi Emas. Mari kita jadikan Harganas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran keluarga dalam pencegahan stunting dan peningkatan kesejahteraan anak-anak.

Sementara Penjabat Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, yang diwakili Asisten Perekonomian Abdurahman menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah bekerja maksimal dalam menurunkan angka Stunting di Bondowoso.

Dalam acara tersebut juga diserahkan beberapa penghargaan diantaranya :

Penghargaan Program
Pembangunan Keluarga Kependudkan
dan Keluarga Berencana (Bangga
Kencana) kemudian Kecamatan dengan Prosentase Stunting Terendah
Kecamatan Inovatif dalam rangka
Percepatan Penurunan Stunting
Kabupaten Bondowoso dan Kecamatan dengan prosentase Penurunan Stunting Terbanyak pada Tahun 2023- 2024 .

Selain itu penghargaan juga diberikan kepada Kecamatan dengan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka PanjangTertinggi(1,2,3)IBI
dan Kecamatan dengan Capaian KBPP
(KB Pasca Salin) Tertinggi (1,2,3)
Selain itu Capaian KB Tertinggi pada Momentum KB (Hari Kartini, HUT
IBI, PSA (Pelayanan Sejuta
Akseptor) kemudian Kampung Keluarga Berkualitas Terbaik (1,2 dan 3)
Rumah Data Kependudukan (RDK
Terbaik (1,2 dan 3).

oplus_0

 

 

 

 

 

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran