,BONDOWOSO – Para penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tidak pernah mengetahui rincian anggaran yang dibelanjakan untuk pembuatan rumah masing – masing penerima. Proses pencairan sampai dengan penunjukan supplier, dilakukan oleh tim teknis pelaksana program. Hal itu terungkap setelah terdapat pengakuan ketua kelompok penerima BSPS di Desa Mangli Kecamatan Pujer.
Awal mula para penerima bantuan dikumpulkan di Balai Desa untuk menerima sosialisasi pelaksanan program. Kemudian, para penerima bantuan dibuatkan rekening, sebagai langkah awal bantuan dapat diterima dari pemerintahan pusat.
Dari proses pencairan, proses penunjukan supplier, sampai dengan proses pembelanjaan, pihak penerima bantuan tidak pernah mengetahui. Mereka, hanya menerima material sebagai bahan untuk pembuatan rumah.
Di Desa Mangli terdapat 90 penerima bantuan. Dari jumlah itu dibentuk 6 kelompok oleh tim teknis. Masing – masing kelompok mempunyai 15 anggota penerima. Setiap ketua kelompok diberi tugas mengawal proses suplai material, tanpa mengetahui berapa harga material yang dikirim ke masing – masing penerima bantuan. Hal itu disampaikan oleh Juhri, Ketua Kelompok 2 penerima BSPS di Desa Mangli.
“Tugas saya hanya mengawal material. Untuk proses pencairan, masalah harga, saya tidak tau,” kata Juhri di Kediamannya, Desa Mangli (13/5).
Selama proses pengadaan material, Juhri mengaku tidak pernah diberi tau soal rincian anggaran pembelian maupun rencana anggaran biaya masing – masing kelompok oleh tim teknis. Dirinya hanya mengikuti semua perintah untuk mengawal proses pengiriman material. Sehingga, tidak pernah mengetahui secara rinci pembelian material.
Semua buku rekening penerima program BSPS dipegang oleh tim teknis. Para penerima tidak mengetahui kapan proses transfer kepada supplier dilakukan. Selain itu, ketua kelompok dan anggota tidak mengentahui estimasi biaya masing – masing rumah berdasarkan volume bangunan.