Pohon Soekarno di Antara Tenda Jamaah di Arafah yang Bikin Sejuk

0
IMG-20250408-WA0090

MAKKAH – Tahun 1960, Presiden RI pertama Soekarno pernah menginisiasi penanaman pohon di Arafah. Saat itu, Soekarno yang berhaji melihat kondisi kering di padang Arafah.
Melalui relasi diplomatik yang baik antara Indonesia dan Arab Saudi, Soekarno mengusulkan ke Raja Arab Saudi Saud bin Abdulaziz al Salad untuk menanam pepohonan.

Dipilihlah pohon mindi. Pohon ini dipercaya mampu bertahan hidup di padang pasir dan mampu memberi keteduhan.

Foto: Amril Amirullah/Okezone
Pohon mindi atau dikenal sebagai pohon Soekarno kini tumbuh lebat dan subur di Arafah. Bahkan, pohon itu membantu membuat sejuk suasana di tenda Arafah.
“Alhamdulillah saya bersyukur pohon-pohon ini pada tahun ini sungguh cepat tumbuh terus tumbuh dan ini semoga membuat kesejukan tersendiri bagi jamaah,” kata Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, di Arafah, beberapa waktu lalu.
Foto: Amril Amirullah/Okezone
Selain pohon Soekarno, kesejukan diharapkan dapat dirasakan juga oleh jamaah dari dalam tenda. Lukman mengatakan, pada tahun ini sistem pendingin ruangan di tenda Arafah diganti.
Tahun ini, sistem pendingin ruangan menggunakan kipas mist fan. “Karena AC itu memerlukan daya listrik yang besar,” ujar dia.
Seperti diketahui, tenda-tenda di Arafah tidak terdapat listrik yang besar. Suplai hanya tersedia melalui mesin genset.
Foto: Amril Amirullah/Okezone
Nantinya, untuk menjaga sirkulasi tetap terjaga, muasassah diminta untuk menyediakan lebih banyak kipas angin. Tenda-tenda akan dibuka sehingga sirkulasi udara menjadi lebih baik. “Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih baik,” ujar dia.
Untuk Diketahui Presiden RI Pertama Soekarno merupakan orang yang dinilai sangat berjasa bagi kerajaan Arab Saudi. Melalui ide briliannya, pria asal Surabaya, Jawa Timur ini menyulap padang tandus Arafah di Kota Suci Makkah, menjadi rindang oleh pepohonan.
Adapun ide brilian pemilik nama Koesno Sosrodiharjo itu dicetuskan kala dirinya melihat suasana Padang Arafah yang tandus dan membuat umat Islam kepanasan saat beribadah haji. Hal itu juga dirasakan Bung Karno saat beribadah haji pada tahun 1955.
Dari situ, Bung Karno mengusulkan kepada Raja Arab Saudi Saud bin Abdulaziz al Saud untuk menanam ribuan pohon yang rindang. Bahkan, Bung Karno juga mengirimkan ribuan bibit pohoh mimba atau sejenis pohon Mindi untuk ditanam di Arafah.
Tak hanya itu, Soekarno juga mengirimkan ahli tanaman untuk memelihara kesuburan pohon tersebut di tengah padang tandus. Alhasil, padang Arafah yang semula tandus, bak di sulap menjadi lahan hijau yang rindang.
Dari inisiatif sederhana yang diambil Bung Karno itu, menginspirasi penanaman pohon di Arafah lewat proyek kesejahteraan Wakaf (endowment) yang diprakarsai oleh pengusaha Arab Saudi bernama Abdul Rahman Fakieh pada 1986.
Ide brilian dan inisiatif sederhana Bung Karno itu sangat diapresiasi oleh kerajaan Arab Saudi. Sosok Raja Fahd bin Abdulaziz al Saud yang berkuasa pada dekade 1980, yang merupakan salah satu pengagum Bung Karno, mengubah nama pohon tersebut menjadi “Pohon Soekarno”. Sosok Soekarno yang dihormati di mata dunia itu, kini terkenang melalui jejeran pohon yang hingga kini terlihat menghijaukan Padang Arafah.
Jasa besar Bung Karno tersebut merefleksikan eratnya hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi. Tentu saja, jasa tersebut tidak dilupakan dengan mudah oleh para penerus Kerajaan Arab Saudi, termasuk Raja Salman bin Abdulaziz al Saud yang sedang berkunjung ke Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Idonesia, Raja berusia 81 tahun itu bahkan konon sempat mencari-cari cucu Soekarno saat dirinya mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.(qlh)

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini