Banyuwangi – Di jaman modern ini ternyata masyarakat masih banyak meyaki dan mempercayai hal hal yang berbau mistis, seperti mendatangi makam yang dianggap keramat, dalam upaya mencari peruntungan nasip, pekerjaan, jodoh hingga jabatan.
Banyuwangi, tapalkuda.com. Diantara makam makan keramat yang ada di Kabupaten Banyuwangi, tak luput dari pandangan masyarakat akan keampuhannya sebagai sarana ritual dalam mencari peruntungan nasip yaitu Makan Keramat Sembah Buyut, yang terletak ujung utara Banyuwangi tepatnya si Desa Alabuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa timur.
Menurut K. Abdul Majid ( 75 ) sesepuh desa itu menceritakan perjalanan spiritual makam keramat sembah buyut kancor .

Menurutnya, sembah buyut kancor layaknya manusia umumnya yang memiliki istri, semasa hidup bersama istri tercintanya yang bernama buyut penjung selama 15 tahun tidak terjadi hubungan badan layaknya suami istri umumnya sebelum memenuhi syarat yang di ajukan dalam pernikahannya.
Pada usia pernikahan ke 16 tahun Buyut Kareppek Kancor memenuhi persyaratan istrinya Buyut penjung untuk melakukan dzikiran dalam setiap malam sebanyak 24.000 kali dengan posisi duduk diatas tempat tidur beralaskan papan selebar 5 cm dan panjang 110 cm.
Sayang sekali dalam perjalanannya melakukan dzikiran Sembah Buyut Kareppek Kancor gagal, Ia terjatuh dari tempat duduknya, saat seketika itu Sembah Buyut Kancor muntah muntah selama 40 hari hingga meninggal dunia.
” empat puluh hari setelah meninggal, makam Sembah Buyut Kareppek Kancor terbang meninggalkan Blambangan Banyuwangi menuju tempat babatan alas yang dilakukan bersama saat menjadi pasangan suami istri, yaitu di Desa Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi”, tutur Abdul Majid.
Sepeninggal Buyut Kareppek Kancor, Buyut Penjung sebagai istri kesepian. Dalam mengisi kesendiriannya Buyut Penjung memelihara macam sebagai teman sehari hari, beberapa bulan kemudian Buyut Penjung menyusul suaminya Buyut Kareppek Kancor ke alam baka. Buyut penjung pun makan terbang pindah ke desa Alasbuluh sebalah kanan dari Buyut Kareppek Kancor sekitar 10 m jaraknya.
Ditambahkan Abdul Majid, pihaknya mengetahui asal usul keberadaan makan keramat tersebut saat dirinya ( Abdul Majid, red ) melakukan tapa mengubur diri di dalam atas perintah gurunya. Saat bertapa di hadiri dua mahluk ghoib tak dikenal yang mengaku bernama Buyut Kareppek Kancor dan Buyut Penjung.
” dalam hadirnya menceritakan perjalananya kedua mahluk Goib tersebut hingga nama sebenarnya, Buyut Kareppek Kancor bernama asli Agung Sumitro, sedangkan Buyut Penjung nama aslinya Mas Thinaju Saperri. Lebih dari itu Buyut Penjung juga menceritakan lelehurnya bahwanya ia ( buyut penjung, red ) mengaku masih keturunan Sunan Ampel “, papar Abdul majid.
Kekeramatan Sembah Buyut memang di akui oleh banyak orang termasuk pula mantan Kepala Desa Alasbuluh Abdur Rohman ( 50 ) yang menjabat selama 10 tahun.
Abdur Rohman mengatakan sebelum mencalonkam kepala desa di datangi seorang warga yang bernama Sumahra ( 45 ) yang menderita penyakit lupa ingatan, Sumahra mengaku dari Banten dan memberikan segenggam beras, Sumahra meninta saya tidak boleh kemana mana serta merintahkan saha untuk tawassul ke kedua makan keramat tersebut, tutur Abdur Rohman.
Lebih lanjut dijelaskan, pihaknya mengikuti dan menuruti apa yang diperintahkan, Abdur Rohman melakukan selamatan dan menghadikan kain kafan satu meter yang ditaruh di atas makan Sembah Buyut juga menghadiakan doa doa kepada leluhur Sembah Buyut, atas Rahmat Allah dengan perantara sambungan doa orang orang yang keramat dalam kontestasi Pemilihan Kepala Desa memenangkan dan dapat mengalahkan dua kandidat lainnya.( Mas Ari Hidayat )








