Beranda Lensa Nusantara Paslon 01 Komitmen Bebaskan PBB Warga Miskin Ekstrem

Paslon 01 Komitmen Bebaskan PBB Warga Miskin Ekstrem

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Saat Debat ke 3 Calon Pilkad Bondowoso ,Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bondowoso nomor urut 01, Ra Hamid-Ra As’ad (Rahmad) berkomitmen untuk membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi warga kategori miskin ekstrem.

Ra Hamid memaparkan visinya tersebut saat awal debat ketiga Pilkada 2024 Bondowoso di Hotel Palm, Selasa (19/11/2024).

Sementara tema debat kandidat kali ini yakni soal ‘Pajak, Pengelolaan APBD, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup serta Pariwisata’.

Paslon Rahmad berkomitmen mendorong pembangunan ekonomi, memajukan usaha mikro dan mengutamakan kepentingan umum.

“Jadi filosofinya adalah hak masyarakat diutamakan baru bicara soal kewajibannya,” tegasnya.

Dikatakan jika masyarakat berdaya maka partisipasi di sektor pajak dengan mudah bisa ditingkatkan.

Tidak hanya itu kata dua, kepercayaan publik harus dibangun dengan menghadirkan birokrasi yang bersih dan profesional.

“Masyarakat tahu banyak pejabat yang fleksing pakai uang pajak. Itu membuat masyarakat enggan untuk taat pajak,” terang dia.

Digitalisasi dan kesejahteraan petugas pajak juga menjadi salah satu fokus Paslon Rahmad.

Jika dirinya diberikan amanah memimpin Bumi Ki Ronggo, maka Rahmad akan membebaskan PBB bagi masyarakat dengan ekonomi yang sangat terbatas Atau miskin ekstreme.

“Ini sebagai wujud prinsip keadilan pajak dan keberpihakan kepada rakyat,” katanya.

Sementara dalam dalam rangka meningkatkan pajak. Ra Hamid dan pasangannya akan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi dengan mengedepankan empat prinsip pajak. Yakni keadilan, kepastian, kemudahan dan efisiensi.

Kemudian dalam pengelolaan APBD dia akan menggunakan prinsip yang tepat, cepat, akuntabel dan pro rakyat.

Tidak hanya lanjut dia, kualitas birokrasi juga penting untuk menciptakan profesionalitas, aparat yang cepat tanggap melayani.

Sebab birokrasi yang tidak berkualitas maka kinerjanya akan bermasalah dan berdampak pada penyerapan APBD lambat, pembayaran Siltap lambat, pembayaran honor guru ngaji lambat, pembangunan infrastruktur lambat sehingga masyarakat yang akan menjadi korban.

“Ini yang sering terjadi di Bondowoso. Kita ingin tidak terjadi pagi di masa-masa yang akan datang,” tegas dia. (*)

Merah Putih Modern HUT RI Indonesia Instagram Post_20250816_084227_0000