Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar Muhasabah Akhir Tahun 2025 dalam suasana khidmat dan penuh keberkahan sebagai refleksi bersama menyambut Tahun Baru 2026.
Kegiatan tersebut menjadi momentum evaluasi kinerja pemerintahan sekaligus ajakan memperkuat semangat kebersamaan dalam membangun Bondowoso yang lebih maju.
Bupati Bondowoso KH.Abdul Hamid Wahid menyampaikan rasa syukur ke hadirat Allah SWT serta apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat, Forkopimda, perangkat daerah, instansi, lembaga, dan seluruh pemangku kepentingan yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah selama hampir satu tahun terakhir.
Bupati menyampaikan bahwa sejak dilantik bersama Wakil Bupati pada 20 Februari 2025, Pemerintah Kabupaten Bondowoso langsung melakukan percepatan pembangunan sejalan dengan visi pembangunan daerah 2025–2030, yakni “Mewujudkan Bondowoso Tangguh, Unggul, Berdaya Saing Global, dan Berbudaya dalam Bingkai Keimanan dan Ketakwaan.”
“Fokus kami adalah memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan, pembangunan infrastruktur, pendidikan, serta layanan publik yang inklusif, sekaligus mendorong ekonomi lokal melalui sektor pertanian, industri kreatif, dan pariwisata berbasis kearifan lokal,” ujarnya.
Dalam upaya percepatan pembangunan, Pemkab Bondowoso merumuskan 50 Program Unggulan. Hingga akhir 2025, lebih dari 30 program telah terealisasi. Di antaranya Program RANTAS (Infrastruktur Jalan Tuntas) di lebih dari 200 titik, Bondowoso Menyala, pupuk gratis bagi 4.366 petani tembakau, serta ASTANI (Asuransi Tani) yang menjangkau 592 petani dengan luas lahan 245 hektare.
Selain itu, terdapat Program 1 Desa 1 Klinik Pertanian, DIGISATA (Digitalisasi Situs Pariwisata), BIROKRASI Merdeka, serta Program Permata (Perempuan Mandiri Tangguh) untuk peningkatan kapasitas dan keterampilan perempuan.
Di bidang pelayanan dasar, pemerintah memastikan akses Jaminan Kesehatan Gratis melalui program UHC, pemberian Beasiswa Bondowoso Unggul kepada 291 mahasiswa, pengoperasian Mall Pelayanan Publik melalui program SATU PADU, serta layanan kesehatan ternak gratis bagi 600 ekor sapi.
Sejumlah bantuan sosial dan keagamaan juga telah disalurkan, antara lain BISARAH untuk hafidz Al-Qur’an, BPJS Ketenagakerjaan gratis bagi 23.000 buruh tani, bantuan guru ngaji, buruh pabrik, bantuan alat pertanian (BELATI), listrik gratis bagi sekitar 3.000 kepala keluarga, rehabilitasi rumah tidak layak huni, BOSDA Madin selama 12 bulan, serta layanan isbat nikah gratis melalui program BUPATI MANTU.
Pemkab juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk optimalisasi inovasi dan penguatan tridharma.
Bupati menegaskan bahwa berbagai program tersebut turut mendorong raihan lebih dari 75 penghargaan di tingkat regional maupun nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Bondowoso pada Triwulan III 2025 mencapai 6,46 persen, tertinggi se-Tapal Kuda dan peringkat kedua di Jawa Timur.
Angka kemiskinan turun menjadi 12,20 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka menurun dari 3,63 persen menjadi 2,55 persen, prevalensi stunting turun dari 17 persen menjadi 11,2 persen, serta angka dispensasi kawin anak turun 48 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Capaian ini patut disyukuri, namun tidak boleh membuat kita terlena. Kami akan terus berpacu mengejar ketertinggalan dengan tetap mengedepankan kolaborasi dan partisipasi masyarakat,” tegasnya.
Di tengah keterbatasan akibat kebijakan efisiensi anggaran nasional, Bupati optimistis Bondowoso dapat terus bergerak maju dengan dukungan seluruh elemen masyarakat.
Melalui slogan Berkah, Berkualitas, Akseleratif, dan Holistik, ia mengajak masyarakat untuk bermuhasabah, memperkuat semangat, dan bersama-sama membangun Bondowoso.
Kegiatan muhasabah ditutup dengan doa bersama dan ucapan selamat menyambut Tahun Baru 2026, dengan harapan Bondowoso senantiasa diberkahi, sehat, dan semakin berkemajuan.








