Beranda Pariwisata & Budaya Muasal Tradisi Angpao, Apa Makna di Baliknya?

Muasal Tradisi Angpao, Apa Makna di Baliknya?

IMG-20250408-WA0090

SALAH satu tradisi Imlek yang selalu dilakukan setiap hari raya adalah bagi-bagi angpao. Tanpa ada kebiasaan ini, rasanya suasana hari raya akan sepi dan tak sempurna.

Seperti yang sudah diketahui, tradisi ini identik dengan salam tempel alias diberi hadiah berupa uang saat berkunjung ke rumah saudara atau tetangga. Tradisi bagi angpao sangat dinanti oleh banyak orang, terutama anak-anak. Selain itu, tidak sedikit pula orang dewasa yang akan tersenyum lebar jika diberi angpao. Ya, siapa yang mau menolak rezeki?BERITA TERKAIT+

Namun, tradisi angpao sebenarnya berasal dari Negeri Tirai Bambu alias China. Dalam tradisi China, angpao dikenal dengan nama Hong Bao yang berarti hadiah uang berbalut amplop merah yang diberikan selama liburan atau acara khusus.

Mengambil blog The Best Chinese Culture, Sabtu (2/2/2019), ada pula yang mengatakan jika tradisi angpao berasal dari Dinasti Song (960-1279). Asal usul angpao bermula dari sosok iblis yang menyerang suatu desa, dan seorang pun tidak dapat mengalahkannya. Kemudian, datanglah seorang pemuda yatim piatu yang mewarisi pedang leluhur, ia pun berhasil membunuhnya. Untuk merayakan kemenangannya, para tetua dan masyarakat memberinya sebuah amplop merah sebagai tanda terima kasih. Warna amplop merah dipilih karena dapat membawa keberuntungan dan menghindari roh jahat.

Ada pula yang mengatakan pada masa Dinasti Qin banyak orang tua memasang benang merah pada koinnya yang disebut yā suì qián atau sebagai ‘uang untuk menghindari usia tua’. Hal ini dipercaya sebagai penolak kematian dan mencegah penuaan bagi penerimanya. Namun, semakin berkembangnya mesin cetak, yā suì qián diganti dengan amplop kertas merah.

Tradisi memberikan angpao biasanya dilakukan ketika acara keluarga atau saat pertemuan seperti pernikahan. Pengantin pun juga bersedia untuk menyiapkan sejumlah angpao agar kehidupan pernikahannya bahagia dan terhindar dari sial.

Untuk jumlahnya, tradisi Cina selalu mengisi jumlah uang dalam angpao dengan nomor genap. Ini berkaitan dengan kepercayaan yang mengatakan jika nomor ganjil identik dengan pemakaman. Selain itu, orang Cina juga akan menghindari uang yang dijumlahkan terdapat angka empat karena memiliki makna kematian, dan uang tidak boleh diberikan dalam posisi merangkak.

Banyak yang meyakini jika tradisi bagi angpao akan membawa kebahagiaan dan membuat keluarga atau orang yang menerimanya turut mendoakan si pemberinya selalu hidup sejahtera. Selain itu, bagi pemberi juga akan terhindar dari kemalangan, sebab ia telah berbagi rezeki. Tidak mengherankan jika raut wajah orang yang memberi angpao justru akan terlihat bahagia, begitu pun dengan yang mendapatkannya.

Selain di Cina, rupanya angpao juga terdapat di beberapa kawasan Asia seperti Vietnam, Jepang, Malaysia, Brunei, dan Filipina. Beda dari Cina, Negeri Bunga Sakura ini memiliki tradisi bagi angpao dengan amplop putih. Tradisi ini disebut otoshidama yang diberikan sepanjang perayaan tahun baru dan biasanya untuk anak-anak. Sedangkan di negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei, dan Indonesia biasanya memberi angpao saat hari raya dan membungkusnya dalam amplop hijau atau warna warni.

1744129950993