BONDOWOSO – tapalkudamedia.com
Menggali dan Mengembangkan Potensi Budaya Untuk Pariwisata di Republik Kopi Bondowoso , Jawa Timur menjadi tangung jawab bersama, pasalnya terdapat sejumlah daerah di Bondowoso yang memiliki potensi untuk dijadikan tujuan wisata karena budayanya yang khas .Jika peluang tersebut bisa diangkat, hal itu akan berkontribusi bagi peningkatan ekonomi suatu daerah.
Selama ini, daerah yang dikenal publik karena wisata dan budayanya hanya Yogyakarta dan Bali. Padahal, jika dicermati secara mendalam di Bondowoso akan ditemukan puluhan keunikan budaya .
Kemungkinan itu bisa terlihat faktual, karena selama ini kepedulian pemerintah terhadap optimalisasi kawasan wisata budaya masih terbatas
Bondowoso sebenarnya memiliki bermacam budaya karena variasi topografinya, sehingga bisa melahirkan warisan budaya lokal.
Jika optimalisasi pengembangan budaya diperhatikan secara serius, akomodasi terhadap beragam kebudayaan ini bisa dipromosikan sebagai wisata budaya dan nilai ekonominya bisa berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Untuk itulah perhatian serius ditunjukkan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bondowoso menyuarakan keindahan alam dan budaya dalam berbagai event.
Selain itu,kekayaan alam dan budaya Bondowoso ini prospek ke depannya akan menjadi ikon tersendiri bagi daerah ini sebagai kota wisata budaya. Karena itu, promosi budaya dan keindahan alam diharapkan akan memberikan dampak positif pada perdagangan, investasi, ekonomi kreatif, dan kesejahteraan masyarakat.
Langkah -langkah tersebut mulai dilakukan oleh Disparpora Bondowoso .Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Disparpora) Adi Sunaryadi ketika dikonfirmasi , Kamis (15/03/2018) oleh tapalkudamedia.com menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah gencar mengali potensi yang ada di Bondowoso untuk menarik minat wisatawan berkunjung.
“Saat ini kita tengah mengali potensi salah satunya adalah Tari Gug Gur atau tari anak macan,” jelasnya.
Menurut Adi Tari Gug Gur ini adalah tari tradisional yang berasal dari kecamatan Klabang. “Tari ini menggambarkan permainan anak-anak, yang terinspirasi dari kesenian Singo Ulung. Dimainkan sepuluh orang penari yang tergabung dalam sanggar tari Handayani kecamatan Klabang,” tukasnya.
Adi mengaku bahwa Kadisparpora sangat mengapresiasi hal tersebut ,” Pak Kadis dan tentunya kita semua juga berharap tari ini bisa terus dikembangkan, agar kabupaten Bondowoso makin kaya dg seni tari budayanya.
“Nantinya, tarian ini akan ditampilkan dibeberapa kegiatan atau event yg diselenggarakan oleh Disparpora Kabupaten Bondowoso ,” tandasnya. (dex)