Sitibondo – Meskipun lokalisasi gunung sampan (GS) oleh pemerintah kabupaten Situbondo sudah dinyatakan ditutup, namun masih saja ada geliat transaksi bisnis esek – esek. Pengunjung pria hidung belang di sana pun tak jarang kelihatan dan melakukan kegiatan haram.
Untuk meminimalisir hal tersebut, Pemkab Situbondo melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga tengah berupaya akan memasang kamera pengintai (CCTV).

- SDN Pakisan 5 Tlogosari Ukir Prestasi, Wakili Bondowoso Raih Penghargaan Adiwiyata Jatim 2025
- Aspirasi PPPK dan Honorer Mengalir, Golkar Bondowoso Gandeng DPR RI dan BKPSDM
- Dugaan Korupsi Hibah Ternak di Banyuwangi, JPKP Jatim Lapor ke Kejari
- Pansel Umumkan Hasil Asesmen JPTP Bondowoso, Semua Peserta Lanjut Tahapan Akhir
- Bupati Mantu ,Pendopo RBA Bondowoso Disulap Jadi Tempat Resepsi Pernikahan 179 Pasangan Isbat Nikah

Dan menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Situbondo, Drs. H. Mashari saat diwawancarai sejumlah awak media mengatakan bahwa, memang benar pihak eksekutif akan memasang CCTV.
“Tujuan kami akan memasang kamera pengintai atau CCTV adalah agar ada timbul shock therapy bagi para pengunjung di sana,” ujarnya, Rabu, (17/7) kepada para awak media.
Mashari juga menambahkan bahwa untuk sementara ini yang akan diberi CCTV hanya di GS saja.
“Sementara ini masih cuma di GS dan untuk di lokalisasi “Bandengan” dan “Rajawali” di Besuki menyusul. Selain CCTV kami juga memasang stiker dari Dinas Kesehatan, dan bagi para wanita PSK yang terjangkit virus HIV, kami akan memulangkan ke daerah asalnya,” pungkas Kasatpol PP, Drs. H. Mashari, Rabu, (17/7). (ans)







