KOTA MALANG – Ratusan orang yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Kota Malang mendatangi kantor DPRD Kota Malang pada Kamis (6/9/2018) malam dengan mengenakan baju putih-putih dan peci.
Peserta aksi yang terdiri atas mahasiswa, bapak-bapak, hingga para emak-emak ini menggelar doa dan istigasah bersama di halaman gedung dewan sebagai bentuk keprihatinan korupsi massal yang menjerat 41 wakil rakyatnya.
Dengan khusyuk para peserta aksi duduk melantunkan surat-surat pendek Alquran dan doa-doa. Mereka melantunkan doa supaya perwakilan rakyat mereka yang baru dari hasil pergantian antar waktu (PAW) tak terlibat kasus suap layaknya anggota dewan yang lama.
Di akhir aksi, para peserta aksi menyalakan lilin-lilin sebagai simbol menerangi cahaya kegelapan pasca kasus suap yang melanda. Sambil melantunkan istighfar peserta aksi satu per satu peserta aksi, membubarkan diri secara tertib keluar halaman gedung dewan membawa lilin masing-masing.
Selain menyalakan lilin, peserta aksi juga membubuhkan tanda tangan di kain putih sebagai bentuk dukungan pemberantasan korupsi oleh KPK di Kota Malang.
Warga Malang istigasah dan nyalakan lilin di Gedung DPRD kecam korupsi massal.
Koordinator aksi Sueffendi mengungkapkan aksi doa dan istigasah ini digelar secara spontan dan sebagai bentuk keprihatinan masyarakat Kota Malang terhadap ulah para wakil rakyatnya.
“Saya mengetahui bahasa tubuh warga Malang yang sangat kecewa dan marah. Malam ini kami mewakili warga kota malang beristighosah supaya permasalahan (kasus suap) bisa diselesaikan dengan baik,” ujar Sueffendi, warga Jalan Ir. Rais, Sukun, Kota Malang Ini.
Ia meminta partai politik untuk segera mengganti para anggotanya yang terlibat kasus suap mengingat banyak agenda yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, di antaranya pembahasan APBD-P 2018 dan APBD 2019.
“Itu menyangkut anggaran kesejahteraan masyarakat. Jika tidak ada (anggota dewan) otomatis akan tertunda. Lantas bagaimana nasib masyarakat Kota Malang?” ungkap kakek berusia 73 tahun ini.
Dirinya mencermati peran penting parlemen sebagai mitra kerja Pemkot Malang dan mewakili aspirasi rakyat Malang. “Bagaimana pun parlemen ini bagian dari menyejahterakan masyarakat. Apalagi bulan depan ada pembahasan APBD,” bebernya.
Pihaknya juga mendukung 100 persen kerja KPK untuk membersihkan Kota Malang dari bencana korupsi dan meminta komisi anti rasuah ini tegas kepada siapapun yang melakukan korupsi.
Sementara itu salah satu peserta aksi, Alief Bayu Prahasta menyatakan saat ini mendukung langkah KPK untuk menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang menjerat beberapa elemen di Indonesia ini.
“Kami harus terus mendukung dan menguatkan KPK, supaya korupsi-korupsi bisa diberantas sampai habis,” ungkapnya.







