Bondowoso – Mengenai dugaan kebocoran 50 % dari sektor pariwisata Harry Patriantono Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga mengaku tidak tahu ‘itu data dari mana ‘namun pihaknya mengakui adanya pungli di tempat destinasi wisata.
“Terkait pungli ,kami sudah berkoordinasi dengan Polres Bondowoso,dan hari Senin kemarin saya sudah menyampaikan kepada Kapolres, agar segera melakukan MoU bila ada pungli supaya bisa ditindak dengan tegas,” jelasnya.
Selain itu Harry mengaku bahwa pihaknya telah memanggil para pengelola pariwisata terkait pungli di tempat wisata.
Sementara itu Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmad menegaskan pihaknya akan memberantas pungutan liar (pungli) dan aksi premanisme yang terjadi di sejumlah objek wisata di kawasan Kecamatan Ijen.
Wabup akan menggandeng aparat keamanan secara terpadu. Yakni kepolisian, TNI (KODIM), dan Satpol PP.
“Kita akan menempatkan apparat keamanan disana secara terpadu. Antara kepolisian, TNI dalam hal ini Kodim, ada pos terpadu disana, Satpol PP dan sebagainya. Dan itu betul-betul akan kita berantas. Sebagaimana yang sudah ada di Kali Pahit,” tegasnya.
Wabup mengaku telah mendatangi langsung mereka yang melakukan aksi premanisme. Bahkan, diakuinya mereka telah meminta maaf, dan berharap ke depan turut dilibatkan dalam mengelola tempat wisata, baik sebagai kelompok sadar wisata dan lainnya.
“Ya kita akan melibatkan masyarakat. Kita membangun sukses kalau berdampak kepada masyarakat. Multile effectnya begitu,” ujarnya.
Wabup menegaskan bahwa membangun pariwisata harus ada kajian. Antara nilai investasi dengan kontribus terhadap PAD.
“Kajian itu tidak hanya sebatas satu dua tahun. Tapi jangka Panjang. Lima tahun ke depan bagaimana. Kalau dalam istilah bisnis, ada business plannya, tingkat break event kita sampai tahun berapa, dan sebagainya,” pungkasnya.