Bondowoso, Government Relations and External Affair Direktur GGP, Welly Soegiono menyampaikan bahwa nantinya dalam konsep kemitraan dimulai dengan sekolah lapang petani pisang melenial, akan diberikan pemahaman bagaimana mengunakan aplikasi berbasis smartphone.
Di dalam smartphone itu ada aplikasi yang menuntun petani menghasilkan Pisang Cavendish berkualitas ekspor. Lewat aplikasi ini, petani tahu jadwal tanam yang tepat, panduan menanam, hingga sarana komunikasi antar petani, kelompok tani, dan sesama mitra usaha.
Aplikasi menjadi panduan bagi petani bagaimana budidaya pisang standar ekspor. Namun tetap ada sekolah lapang dan kunjungan penyuluh ke lapangan, untuk memastikan petani mengikuti panduan yang ada di aplikasi.
Dikatakan dengan aplikasi ini, petani tidak lagi sekedar bersandar bagaimana lahanya bisa menghasilkan. Tapi menjadi bagian industri hortikultura berbasis 4.0 alias berbasis digital yang terukur hasilnya.
Konsep digital global inilah yang akan membawa Bondowoso menjadi kawasan industri hortikultura berbasis 4.0 .
Konsep kemitraan yang merupakan kolaborasi dijalankan bersama dengan petani, kelompok usaha tani, dan koperasi usaha tani .
“Pisang bersama tandan dibeli oleh koprasi dan koprasi menjual ke PT GGP dalam bentuk Packing House , hasil panen tidak boleh dijual ke orang lain, kita jamin itu karena kita punya market pasar sendiri, baik lokal ,maupun ekspor,”tegasnya,Sabtu 29/01/2022.
Dengan adanya pendampingan pihaknya berharap bisa menyejahterakan petani karena dikerjakan bersama dan hasilnya dinikmati bersama.
“Lewat konsep ini, petani mendapat jaminan bibit unggul, sarana produksi, dan kepastian harga jual yang ditetapkan lewat kontrak,”imbuhnya.
Kemitraan GGP dan petani dengan konsep corporate shared value (CSV). Konsep kolaborasi itu dijalankan bersama dengan petani, kelompok usaha tani.
“Jangan kawatir karena mulai dari pendampingan menggunakan smartphone dan bertatap muka langsung kita memenuhi pengadaan bibit, penanaman, perawatan, hingga menampung hasilnya 100 persen untuk kita diekspor,” paparnya.
Karena itu, menurut dia, keseriusan Pemkab Bondowoso melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk mengembangkan pisang cavendish di Bondowoso sangat tepat. Mengingat, geografis Bondowoso yang dominana dataran tinggi, sangat cocok untuk pisang cavendish.
“Selain itu, tanaman hortikultura ini berkualitas ekspor. Pisang cavendish ini bernilai ekonomis tinggi dan pasarnya bagus di luar negeri dan dalam negeri,”pungkasnya.








