BONDOWOSO – Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, M. Imron, mengaku capaian vaksin per 25 Januari 2022 menjadi 70,38 dari hasil verifikasi dan validasi (Verval) 11 ribuan nomer induk kependudukan (NIK).
NIK masyarakat yang di verval tersebut sudah divaksin, namun tak bisa masuk di database Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
” Hasil dari verifikasi dan validasi itu sebagian besar terjadi double entry. Sementara sisanya sekitar seribu atau 2 ribuan NIKnya bermasalah,”jelasnya di pendopo ,Rabu (26/1/2022)
Yang double entry itu menurutnya disampaikan untuk dilaporkan untuk dilakukan isi ke KPC-PEN.
Imron mengatakan double entry yang terjadi disebabkan oleh pelaksanaan vaksinasi massal saat awal kemarin. Sehingga, terkadang petugas meng-entry data warga beberapa kali.
“Ngentry disini petugas di Lapangan, ada juga yang di Faskes di-entry lagi,”tegasnya.
Setelah dilakukan,capaian vaksinasi Bondowoso per 25 Januari 2022 menjadi 70,38 persen untuk masyarakat umum, untuk Lansia 53 persen.
Sedangkan untuk anak-anak usia 6-11 tahun masih ada di angka 4 persen dari total 63 ribuan anak.
Vaksinasi yang tak terlalu signifikan, masalah pertama yakni terkait sasaran. Utamanya yang warga Lansia. Mereka banyak yang komorbid, sehingga mereka tak bisa dipaksakan.
“Yang ke dua penolakan, takut ini dan segala macam,”katanya.
Akibat, dari banyaknya warga yang telah divaksin namun belum masuk KPCPEN, membuat capain vaksinasi Bondowoso baru diangka 67,18 persen per 10 Januari 2022 untuk masyarakat umum. Dan untuk warga lanjut usianya baru 47 persen.
“Padahal jika melihat angka real, jumlah capaian vaksinasi masyarakat umum sudah 71 persen. Sementara untuk capaian vaksinasi Lansia sudah 51 persen,”pungkasnya.