Banyuwangi,Pemerintah Desa Wringinputih Kecamatan Muncar, Banyuwangi adakan acara berbagi informasi berkenaan dengan kondisi jalan yang ada di desa dengan tema ” Jalan dan Lingkungan Menjadi Bersih Dan Sehat. Acara tersebut bertempat di pendopo Desa Wringinputih pada Senin, 8/02/2021.
Hadir dalam acara tersebut, perwakilan pengusaha air minum, perwakilan pengusaha tambak, perwakilan pengusaha pertanian, perwakilan pengusaha kelapa, masyarakat serta perangkat desa setempat.
Kepala Desa Wringinputih, Mohamad Nurhadi, SHI dalam sambutannya menyampaikan, kita tahu banyak jalan yang rusak, memang karena musim hujan tapi juga karena faktor manusia. Mungkin pemanfaatan penggunaan yang over muatan ( muatan berlebih ). Sehingga itu menjadi satu dari beberapa sebab yang menyebabkan jalan yang ada di desa itu rusak. Kita sampaikan kemampuan keuangan desa terbatas apalagi masa-masa pandemi Covid19 ini ” lek jagakne desa tok kon benakne “, desa akan kuwalahan. Sudah ada beberapa masyarakat yang menjadi korban karena jalan rusak.
Saya minta sama-sama membikin sebuah amal kebaikan. Peduli kepada masyarakat dengan cara membantu memperbaiki jalan sebatas kemampuan masing-masing.
Untuk menggugah kepedulian dari para undangan maka Nurhadi Kepala Desa Wringinputih memberikan gambaran dengan ucapan, ” anda mengangkat cangkul, cangkul itu enteng tapi belum tentu mampu karena niat yang salah, coba niat yang benar, cangkul yang berat jadi enteng, karena menumbuhkembangkan peduli kepada masyarakat. Desa punya tanggung jawab tapi masyarakat harus ikut membantu,” ungkapnya.
Banyak jalan yang rusak, banyak masyarakat yang jatuh, maka keinginan kita bersama jalan menjadi baik, kita lewat bersama keluarga menjadi nyaman. Dari ketiga dusun ( Dusun Kabatmantren, Dusun Krajan, Dusun Tegalpare ) yang hadir mewakili itu semuanya menyampaikan perlu adanya paguyuban yang memang fokus mengelola membantu memperbaiki jalan sebatas kemampuan masing-masing. Dengan cara dibentuk komunitas, ini khusus dari sektor pengusaha sedangkan dari masyarakat kampung digerakkan oleh RT/RW.
Dengan adanya musyawarah itu maka terbentuklah paguyuban dengan nama “Paguyuban Barokah”. Nama itu diinspirasi dari harapan kami desa itu bagaimana semua masyarakat bergerak punya kepedulian yang sama yang saya terjemahkan dalam bentuk guyub dan kalau sudah seperti itu insyaallah barokah.
Harapannya, ” Dengan tidak memberatkan ini agar bisa mempunyai kebaikan masing-masing,” pungkas Nurhadi Kepala Desa. (Reny)








