Beranda Ekonomi & Teknologi Geliat Home Industri Bernyit Tapal Kuda

Geliat Home Industri Bernyit Tapal Kuda

0
IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – tapalkudamedia.com

Kultur masyarak dikawasan tapal kuda masih lekat sekali, saling ketergantungan satu sama lain , hal ini dipegaruhi oleh miniagur alam.

Salah satu contoh Kabupaten Bondowoso ada dkantara Kabupaten Jember , notabene Bondowoso tidak mempunyai laut.

Screenshot_20250408-225940

Ikan sebagai kekayaan alam yang didapat dari laut tidak dihasilkan di Kabupaten Bondowoso .Namun kelebihanya tempat ikan yang biasa disebut bernyit dihasilkan di Bondowoso.

Salah satunya Desa Bukor, Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso  memiliki industri rumahan yang sangat besar yakni produksi bernyit ikan pindang yang bahannya terbuat dari anyaman bambu.

Banyak warga setempat yang menggantungkan sebagian hidupnya di industri rumahan ini.

Bernyit ikan pindang dari tapal kuda

Kepala Desa Bukor, Kecamatan Wringin, Mathari, mengemukakan bahwa industri rumahan membuat bernyit ikan pindang ini merupakan industri terbesar di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

1744129950993

Hasil produksi bernyit tersebut saat ini mengeliat guna menopang perekonomian masyarakat, betapa tidak produknya  telah dikirim ke sejumlah daerah utamanya di Jawa Timur semisal Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Situbodo, Bondowoso bahkan ke Madura termasuk pula Jember dan wilayah Tapal Kuda.

“Bahkan, tak sedikit orang yang berasal dari Jawa Tengah seperti Brebes, Kendal, Pati, Solo membeli produksi bernyit dari desa kami,” ujar Kades.

Produksi rumahan tersebut saat ini juga menyerap banyak tenaga kerja terampil  “Bahkan dari desa lain juga menjual hasil produksi mereka ke pengepul yang ada di Desa Bukor,” jelasnya.

Untuk harga satu ikat bernyit ikan pindang dipatok dengan harga Rp 12 ribu. “Harganya memang cukup murah, namun memiliki manfaat yang besar untuk penjualan ikan pindang. Sebab, dengan menggunakan bernyit itu, ikan pidang dapat ditata dengan bagus ketika dilakukan pengangkutan baik menggunakan sepeda motor maupun dalam jumlah besar dengan menggunakan mobil atau truk,” paparnya.

Akan tetapi terkadang, pihaknya kekurang bahan baku dan juga peralatan. Sebab, bahan baku yang ada di desa Bukor termasuk di Kecamatan Wringin saat ini sudah mulai berkurang sehingga harus mendatangkan bahan baku dari Jember dan wilayah Tapal Kuda.

“Kita memang selalu kekurangan bahan baku, termasuk juga kekurangan peralatan yang lebih modern, selama ini kita kan menggunakan peralatan tradisional sehingga hal itu memperlama proses produksi,” katanya.

Mathari berharap agar Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan segera memberikan bantuan peralatan modern untuk meningkatkan produksi bernyit ikan pindang. “Semoga saja Dinas Perindustrian dan Perdagangan memberikan bantuan terhadap home industri yang ada di Desa Kami,” harapnya.(dul)

 

Hijau Organik Ilustratif Poster Promosi UMKM Toko Sayuran

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini