Bondowoso , Gandeng Bintang Toedjoe, PLT Kepala Dinas Pertanian Bondowoso Hendri Widotono pastiakan tak akan ada permainan harga Jahe Merah ,menyusul komitmen PT Bintang Toedjoe untuk membeli komoditas bahan baku jamu tersebut dari Bumi Kironggo.
Menurut Hendri program pendampingan Memorandum of Understanding (MoU) ini dilakukan sebagai komitmen Pemkab Bondowoso dalam berkontribusi menjadikan petani jahe merah mandiri, naik kelas, hingga siap memasarkan produknya .
“Ini juga diselenggarakan untuk menjaga dan meningkatkan semangat UMKM agar terus konsisten menjalankan program-program yang mendukung peningkatan wawasan maupun keterampilan dalam menghasilkan produk sesuai dengan standar quality, cost and delivery (QCD),karena nantinya akan dikelola Dinas Kesehatan di UPTnya sehingga jahe sudah siap dibeli oleh Bintang Toedjoe, mengingat jika petani yang melakukan di jalan bisa menjamur dan busuk,”jelasnya ,Rabu 24/02/2021.
Ke depan Hendri berharap program pembinaan ini dapat lebih banyak melibatkan petani lainnya,sementara ini masih ada satu hektar di Tegalampel sehingga akan lebih banyak petani yang dapat mandiri dan naik kelas,yang otomatis meningkatkan perekonomian.
Untuk itu Pemkab bersama PT Bintang Toedjoe (Kalbe Group) telah berkomitmen dengan menandatangani naskah kesepahaman terkait dengan pembinaan dan pemasaran produk jahe merah yang dihasilkan oleh petani binaan .
“Dalam komitmen tersebut, PT Bintang Toedjoe memberikan pelatihan teknis dan membeli produk petani sesuai dengan standar QCD yang ditetapkan, sedangkan petani memastikan petani tersebut menghasilkan produk yang sesuai QCD dengan melakukan pembinaan secara manajerial dan memonitoring kegiatan petani secara rutin karena per kilo nanti akan dibeli 15 sampai 25 ribu rupiah,”ungkapnya.
Pembinaan yang telah dilakukan sampai saat ini adalah pelatihan mentalitas dasar, pelatihan dan pendampingan pembukuan sederhana, pelatihan teknis budidaya jahe merah, dan pelatihan penanaman jahe merah.
Komoditas jahe merah memiliki potensi permintaan terbuka baik di pasar nasional maupun di pasar global. Seiring dengan makin berkembangnya industri makanan, minuman, dan jamu, jahe merah menjadi komoditas penting yang dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan makanan, jamu maupun obat herbal lainnya.
Sementara dr.Rasmono kepala PTO/P4TO di Ex.Klinik Paru yang akan mengelolah Jahe Merah menjadi komoditi yang siap dibeli oleh PT Bintang Toedjoe membenarkan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan PLT Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Kesehatan untuk mengelola Jahe Merah yang siap dibeli oleh PT Bintang Toedjoe.
“Ini tempo hari kami sudah dapat arahan dari bapak wabup bahwa potensi Jahe Merah Bondowoso memang sangat baik jika kita mengirimnya dalam kondisi kering,”imbuhnya.
Dikatakan secara teknis pihaknya akan membeli Jahe Merah basah dengan berat bersih 15 ribu per kg dari petani.
“Dinas pertanian akan memberikan pebinaan kemudian nantinya hasilnya kita tampung , mulai dari pembersihan ,pengeringan hingga dikirim ,”tukasnya.
Menurut dr.Rasmono Perjanjian Kerja Sama (PSK) tersebut dibagi menjadi dua untuk yang pertama dengan dinas Pertanian dan yang kedua dengan Dinas Kesehatan.
“Sesuai perjanjian nanti juga tanggal tanam akan ditentukan oleh PT Bintang Toedjoe ,karena biasanya siap panen antara 9 sampai 12 bulan, sehingga dengan demikian Jahe Merah yang di produksi dari Bondowoso tidak akan ditolak sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan,karena sudah kita buat sesuai standar quality, cost and delivery (QCD), “pungkasnya.
