Bondowoso, Kapten Kav Sangkrah Dwi Atmojo Danramil Curahdami mendampingi Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Jawa Timur yang meminta sekolah dasar (SD) untuk membuat ruang isolasi penanganan Covid -19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso Harimas mengatakan, upaya ini dilakukan pemerintah kabupaten untuk meminimalkan penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19 semakin meluas.
“Untuk mengantisipasi pemudik, ibu gubernur berkoordinasi dengan bupati/wali kota, dan dinas pendidikan kabupaten/kota agar mempersiapkan gedung-gedung SD untuk menampung atau tempat karantina bagi masyarakat yang datang dari luar daerah, khususnya sejak 14 hari kedatangan,” ujar Harimas, Senin (13/04/2020).
Harimas mengatakan, pemakaian gedung SD sebagai tempat karantina pemudik merupakan pilihan terakhir setelah menyiagakan berbagai fasilitas yang ada di kota dan kabupaten.
Selain itu, tidak semua ruangan di gedung sekolah digunakan, tapi dipilih ruangan yang sesuai dengan kondisi gedung dan fasilitas yang ada. “Minimal ada karpet untuk istirahat. Protokol kesehatan juga harus diterapkan yakni satu ruangan maksimal 20 orang,salah satunya ini di Curahdami I ” kata dia saat cek lokasi di SDN Curahdami I .
Sementara itu Danramil Curahdami mengatakan bahwa pihaknya bersama muspika setwmpat menanggapi positif apa yang sudah menjadi ketentuan terkait penanganan Covid -19.
“Kita sulap salah satu ruang kelas di SDN Curahdami I ini menjadi ruang isolasi, terimakasih kepada kepala sekolah yang sudah siap untuk mengijinkan satu ruangan isolasi sebagai penanganan Covid-19,”pungkasnya.







