Bondowoso – Dandim 0822 Bondowoso menyatakan siap pasang badan dampingi Dinas Kesehatan demi suksesnya program menekan angka Stunting di Bondowoso.
“Pasang badan dengan kata lain untuk bersama-sama ambil bagian dalam program pencegahan stunting atau kekerdilan fisik akibat gizi buruk. Jadi sebenarnya (lebih baik) kita keroyokan istilahnya, jadi lebih baik,” ujar Dandim, usai menghadiri rembuk stunting di Pendopo Bupati Bondowoso,Selasa9/07/2019.
Menurut Dandim, stunting tidak hanya persolan kesehatan, misalnya asupan gizi kepada masyarakat. Namun, banyak hal lain yang dianggap punya keterkaitan dengan stunting. Misalnya, ketersediaan air bersih hingga sanitasi.
Kendati demikian kata Dandim, program-program tersebut tidak bisa diupayakan oleh Dinas Kesehatan saja, tetapi juga oleh semua lapisan masyarakat. Selain itu, Dandim juga berharap agar Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk “turun gunung”. Misalnya, tutur Dandim, dengan tidak memperbolehkan kawin dini.
“Tanpa pengetahun yang baik untuk mengurus anak, maka orang tua bisa abai terhadap asupan gizi kepada anaknya. Kekurangan asupan gizi ini menjadi faktor yang bisa membuat stunting atau kekerdilan fisik.
“Saya juga yang memiliki latar pendidikan agama akan membantu setiap turun kemasyarakat,memberikan pengetahuan tentang perkawinan , bukan hanya bagaimana membina rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah saja, tetapi juga kesehatan bagaimana merencanakan keluarga dengan baik,” kata Dandim yang hampir tak pernah absen dalamkegiatan Forpimda ini.
