Banyuwangi – Supono atau yang akrab dipanggil Cak Pono pengemban Yayasan Semangat Rakyat Indonesia Menginspirasi Semesta ( Semar Indonesia Mesem ) mengaku miris dan prihatin atas mutu pembangunan infrastruktur lintas sektoral yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi beberapa tahun berjalan ini.
Aktivis yang juga politikus senior menyampaikan keprihatinannya,
“Kebijakan pembangunan harus selaras dengan cita-cita proklamasi bangsa yang bertujuan untuk terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran serta keadilan bagi seluruh rakyat itu sendiri,” tuturnya.
Di era saat ini, pembangunan atau kontruksi fisik itu paling mudah juga rawan dalam konteks bernegara, karena mulai dari anggaran yang notabene hasil dari pada pajak yang dibayar rakyat juga didukung sumber daya manusianya yang mumpuni pasti memiliki keahlian di bidangnya masing-masing, itupun masih ada lembaga kontrol baik dari pemerintah ataupun non-pemerintah. Logikanya mestinya pihak penyelenggara pemerintahan daerah Banyuwangi saat ini lebih mudah untuk mewujudkan pembangunan suatu daerah yang sesuai dengan cita-cita bangsa”, tegasnya.
“Istilahnya, jangan sampai rakyat ini hanya dijadikan penonton dan alat untuk mengeluarkan sebuah kebijakan, akan tetapi ujung-ujungnya menjadi menderita karena tidak bisa menikmati hasil dari pada kebijakan Pemerintah itu sendiri”, imbuhnya.
Masih menurut Cak Pono, “Tak sedikit jalan poros sebagai penghubung Pendidikan dan ekonomi Desa maupun kecamatan di Banyuwangi dinilai perlu segera mendapat perhatian khusus dengan skala prioritas segera adanya perbaikan, khususnya di wilayah Banyuwangi selatan, ” jelentrehnya.
Buruknya kualitas pekerjaan yang banyak menyalahi kaidah – kaidah kontruksi diduga menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan di Banyuwangi tidak hasil yang maksimal dan merata.
“Yang seharusnya kualitas bangunan menurut UU Jasa kontruksi harus bertahan lima sampai sepuluh Tahun, akan tetapi kenyataannya banyak bangunan baru satu atau dua tahun sudah rusak, dianggarkan lagi untuk perbaikan di titik yang sama, lalu tempat lain yang belum tersentuh pembangunan bagaimana ?” Pungkasnya. (Reny)