Situbondo – Pemerintah Kabupaten Situbondo tidak sia- sia meluncurkan distinasi wisata baru Kampung Blekok tanggal 23-24 Maret 2019 lalu . Pasalnya Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto, SH menerima penghargaan atas upaya pelestarian ekosistem mangrove dan habitat burung Blekok di luar kawasan konservasi .
Penghargaan tersebut duberikan saat kunjungan tim Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dan Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di ruang IR, Selasa siang (02/04/2019).
“Pertemuan ini dalam rangka audiensi pengembangan ekowisata Kampung Blekok dan pemberian penghargaan atas upaya pelestarian ekosistem mangrove dan habitat burung Blekok di luar kawasan konservasi,” ungkap Dadang.

Dadang menyampainya , mulanya, Kampung Blekok adalah hutan magrove dengan kondisi kawasan kumuh, tempat pembuangan kotoran sapi, pembuangan sampah dan keberadaan sampah plastik membuat hutan magrove banyak yang mati serta muara sarang burung blekok.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo, Kholil menjelaskan, bahwa Pemerintah Situbondo melihat potensi sumber daya alam (SDA) harus dikonservasi dan dikembangkan menjadi ekowisata.
“Sebab itulah, DLH Situbondo harus mengkonservasi kawasan tersebut dengan magrove dan Blekok, ” ungkapnya.
Selain itu kata Kholik, dukungan masyarakat sekitar dalam upaya menjadikan kawasan ini menjadi destinasi wisata baru sangat luar biasa, mereka dengan sendirinya menyadari akan potensi kawasan hutan magrove tersebut melalui Pokdarwis.
Kini, Kampung Blekok menjadi kawasan destinasi wisata yang berbasis lingkungan atau ekowisata yang sangat potensial akan dikunjungi wisatawan. Baik dari Situbondo dan luar Situbondo
